Mahasiswa UI Demo di Depan Istana

Reporter

Editor

Kamis, 28 Agustus 2003 15:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar lima puluh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Nuansa Islam Mahasiwa (Salam) berunjuk rasa di depan Istana Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (9/10). Mereka menuntut agar pemerintah membekukan sementara hubungan diplomatik dengan Amerika. Mereka menggelar spanduk dan poster, yang isinya menghujat agresi militer yang dilakukan Amerika Serikat, Minggu (7/10) yang lalu.

M. Ichsan, koordinator Salam, menyayangkan sikap pemerintah RI yang memberikan pernyataan dukungan terhadap penyerangan Afganistan. Kita tidak menginginkan Indonesia dijadikan boneka hanya karena memperoleh bantuan dari Amerika, kata dia.

Salam juga mendesak pemerintah untuk mengutuk agresi yang dilakukan Amerika tersebut. Merekapun mengingatkan agar pemerintah tidak mengecewakan aspirasi umat Islam di Indonesia yang saat ini merasa sakit hati dengan penyerangan AS.

Untuk menyatakan ketidaksetujuannnya terhadap tindakan AS, Salam akan menggalang aksi protes yang lebih besar atas agresi yang dilakukan Amerika. Rencananya besok pukul 08.88 Wib. kami akan melakukan demo dengan melibatkan massa yang lebih besar, kata dia. Mereka akan berkumpul di UI Salemba, kemudian melakukan long march menuju kedutaan besar Amerika di Jalan Merdeka Selatan dilanjutkan ke Istana Presiden di Jalan Merdeka Utara. Salam juga akan mengirim utusan ke DPR untuk menyampaikan aspirasi umat Islam, berkaitan dengan agresi yang di lakukan Amerika.

Menanggapi kemungkinan akan hancurnya perekonomian Indonesia jika hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika dibekukan, Ichsan menilai hal itu tidak akan terjadi. Karena sejak dekade 80-an pinjaman yang diberikan oleh Amerika tidak pernah menjadikan negara-negara peminjam semakin maju. Justru sebaliknya malah banyak aset nasional yang dikuasai Amerika. Bahkan tidak sedikit yang akhirnya malah menjadi bergantung terhadap negara teroris itu.

Petugas kepolisian yang sebelumnya bersiaga di depan gedung Mahkamah Agung, terlihat segera bergerak untuk memblokade pengunjuk rasa agar tidak merapat ke Istana Presiden. Namun, setelah usai melakukan unjuk rasa di depan istana, mahasiswa malah bergerak ke arah Mahkamah Agung. Melihat hal itu petugaspun kembali menempati posnya semula.

Advertising
Advertising

Ternyata mahasiswa tidak berhenti di Mahkamah Agung, melainkan terus bergerak ke Stasiun Gambir. Sementara itu, massa mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) yang sebelumnya menyampaikan pemberitahuan akan melakukan unjuk rasa di depam Mahkamah Agung. Baru pukul 16.30 terlihat bergerak dari arah timur. Mereka berjalan dengan membawa umbul-umbul, spanduk dan poster. Akibat aksi ini, ruas jalan Medan Merdeka Utara arah barat macet total karena Forkot memenuhi ruas jalan tersebut. (Suseno)

Berita terkait

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

9 menit lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

11 menit lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

13 menit lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

15 menit lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

16 menit lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

17 menit lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

18 menit lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

20 menit lalu

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya pendidikan anak usia dini terletak pada pengaruhnya yang signikan terhadap pengembangan keterampilan STEAM.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

22 menit lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

22 menit lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya