Soal Izin Lahan Pabrik, Kelompok Kepercayaan Bantah Gubernur Jawa Tengah

Reporter

Editor

Rabu, 22 Oktober 2008 10:50 WIB

TEMPO Interaktif, Semarang: Kelompok aliran kepercayaan Sedulur Sikep meminta Gubernur Jawa Tengah mencabut pernyataannya. Hal ini terkait dengan kontroversi pendirian pabrik PT Semen Gresik Tbk. di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.

"Pernyataan gubernur seratus persen salah, beliau harus mencabutnya," kata salah seorang anggota Sedulur Sikep, Gunretno, Rabu (22/10), saat dihubungi Tempo.

Permintaan Gunretno ini merupakan respon atas pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, Selasa (21/10) kemarin. Ketika itu, Bibit mengatakan proses pembangunan pabrik yang membutuhkan lahan sekitar 1400 hektar tersebut akan jalan terus. Bibit juga menyatakan bahwa semua warga kelompok Sedulur Sikep sudah menerima pabrik tersebut.

Menurut Gunretno, pernyataan Bibit tersebut terlalu dini. Sebab, hingga kini warga Samin, sebutan bagi kelompok Sedulur Sikep, di Sukolilo masih bersikukuh menolak pembangunan pabrik yang terletak di kawasan Gunung Kendeng itu.

Gunretno meminta agar Bibit datang sendiri ke Sukolilo. "Silahkan datang sendiri, jangan hanya percaya jare-jarene (kabar)," kata Gunretno yang pernah disomasi PT Semen Gresik ini. Dan untuk mengecek apakah warga samin sudah menerima pembangunan pabrik atau tidak, sangatlah mudah.

"Dulur-dulur dikumpulno, takoni siji-siji (warga dikumpulkan, silahkan ditanya satu per satu)," kata Gunretno dengan bahasa setempat.

Gunretno menjamin bahwa seluruh warga samin akan menolak pembangunan pabrik yang nilai investasinya mencapai Rp 3 trilyun tersebut.

Bibit juga diminta datang sendiri ke rumah Mbah Tarno, salah satu sesepuh warga Samin di Sukolilo. Saat akan mencalonkan diri sebagai gubernur, kata Gunretno, Bibit juga datang ke rumah Mbah Tarno untuk mencari dukungan. Dan menurut Gunretno, Mbah Tarno sudah berpesan pada Bibit agar jangan sampai ada pembangunan pabrik semen di Jawa Tengah. Alasannya, pembangunan pabrik semen ditengarai merusak lingkungan. Selain itu, selama ini warga samin hanya bisa bertani.

"Kalau ada pabrik semen, kami pasti tidak akan bisa bertanam," ujar Gunretno.

Rofiuddin

Berita terkait

Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

23 November 2018

Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

Anies Baswedan telah mengunjungi permukiman penduduk di di Kampung Baru, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

30 Agustus 2018

Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

Anies Baswedan menyatakan akan patuh jika ada aturan yang mengharuskan Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Sengketa KAI-Kemenhub, BPN Ukur Ulang Lahan di Stasiun Depok Baru

19 Desember 2017

Sengketa KAI-Kemenhub, BPN Ukur Ulang Lahan di Stasiun Depok Baru

Berulang kali disengketakan KAI dan Kemenhub, BPN berencana mengukur lahan seluas 7.000 meter persegi, yang berada di Stasiun Depok Baru.

Baca Selengkapnya

Pemilik Lahan Menutup Gerbang, Aktivitas Lotte Mart Bekasi Lumpuh  

23 Mei 2017

Pemilik Lahan Menutup Gerbang, Aktivitas Lotte Mart Bekasi Lumpuh  

Gerbang pusat perbelanjaan Lotte Mart di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, diblokade orang yang mengklaim sebagai pemilik lahan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Menang Perkara Lahan Melawan TNI AL

11 April 2017

Masyarakat Menang Perkara Lahan Melawan TNI AL

Dalam proses persidangan, masyarakat berhasil memenangkan perkara atas tanah seluas 117 hektare melawan TNI AL Lantamal 1 Belawan.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Bantu Tri Rismaharini Hadapi Sengketa Pemkot Surabaya

11 Maret 2017

Jaksa Agung Bantu Tri Rismaharini Hadapi Sengketa Pemkot Surabaya

Jamdatun memerintahkan Jaksa Pengacara Negara untuk membuat kajian hukum untuk menentukan langkah yang bisa ditempuh Pemkot Surabaya.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Klaim Lahan di Kawasan Taman Nasional Bromo  

23 Februari 2017

Masyarakat Klaim Lahan di Kawasan Taman Nasional Bromo  

Sebanyak 12 warga sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengklaim lahan di dalam kawasan seluas sekitar 12 hektare.

Baca Selengkapnya

Kalah di Pengadilan, Petani Ini Dibui 8 Tahun Denda Rp 10 M

18 Januari 2017

Kalah di Pengadilan, Petani Ini Dibui 8 Tahun Denda Rp 10 M

Para petani mengaku telah menggarap tanah itu sejak 1967,
ketika HGU lahan selesai dikelola oleh NV Seketjer Wriginsari.

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Manggarai Barat, 2 Orang Dibunuh

18 Januari 2017

Konflik Lahan di Manggarai Barat, 2 Orang Dibunuh

Mengetahui dua rekannya diserang, Hironimus berlari menuju
pantai untuk menghindari kelompok tersebut.

Baca Selengkapnya

Konflik Tanah Lawan Keluarga Besar USU, Petani Lapor Kontras

10 Januari 2017

Konflik Tanah Lawan Keluarga Besar USU, Petani Lapor Kontras

Para petani mengalami teror berupa pengrusakan dan pembakaran posko KT-AEAB pada jumat, 6 Januari 2017.

Baca Selengkapnya