Kurangi Pengangguran, Jateng Kirim Petani ke Sampit

Reporter

Editor

Minggu, 19 Oktober 2008 17:20 WIB

TEMPO Interaktif, Semarang: Guna mengurangi angka pengangguran di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi ini terus meningkatkan upaya pengiriman tenaga kerja ke luar Jawa melalui melalui mekanisme antarkerja dan antardaerah.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Minggu (19/10), melepas keberangkatan 340 petani ke Sampit, Kalimantan Timur dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Para petani yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah tersebut akan bekerja di sebuah perkebunan sawit yang dikelola oleh swasta. "Tahap awal, mereka dikontrak selama dua tahun. Selanjutnya bisa diperpanjang," ujar Bibit.

Pembukaan lapangan pekerjaan dan pengurangan angka kemiskinan merupakan salah satu janji politik Bibit Waluyo dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah beberapa bulan lalu. "Saya akan memonitor perkembangan pekerja dan suatu saat akan menegok mereka di tempat kerja. Jangan sampai menjadi pengangguran kembali," katanya.

Tentang janjinya mengurangi angka pengangguran dan pembukaan lapangan kerja baru di Jawa Tengah, Bibit mengimbau masyarakat untuk bersabar. "Saya baru bekerja belum genap dua bulan, jadi soal lapangan pekerjaan, masyarakat mohon bersabar," kata Bibit.

Menurutnya, saat ini dirinya sedang melakukan konsolidasi serta pengenalan tugas-tugas yang akan dilakukan mulai 2008 hingga 2009. Ia juga tengah menyusun rencana yang dilakukan pada 2010 hingga 2011. Selanjutnya tahap pencapaian sasaran pada 2012 hingga 2013.

Senada dengan Bibit, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Siswo Laksono mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengiriman tenaga kerja sektor pertanian ke Kalimantan. "Di Kalimantan, lahan pertanian luas, tapi tenaga kerjanya kurang. Sementara di Jawa Tengah tenaga banyak,lapangan kerja terbatas," ujarnya.

Ditambahkannya, jumlah tenaga kerja sektor pertanian asal Jateng yang telah dikirim bekerja ke berbagai daerah mencapai 3.431 orang. Dari jumlah tersebut hanya 43 tenaga kerja yang kembali ke kampung halamannya dengan alasan merasa tidak cocok atau ingin bekerja di sektor lain.

Sohirin

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

44 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya