TEMPO Interaktif, Jakarta : Jakarta: Kuota haji khusus untuk tahun ini tidak habis digunakan, masih tersisa 38 porsi. Sayangnya, pemerintah tidak dapat menunggu lebih lama lagi karena pendaftarannya sudah ditutup Senin lalu hingga pukul 16.00 sore. "Kita sudah tunggu-tunggu, tidak ada yang daftar lagi ya kita tutup," kata Direktur Pengelola Biaya Penyelenggara Haji dan Sistem Informasi Haji (BPIH dan SIH) M. Abdul Gafur Djawahir, Jumat (17/10).

Pengelola haji khusus yang diserahkan kepada pihak swasta harus segera mengambil barcode dari Kementerian Haji Arab Saudi. Barcode itu merupakan kontrak untuk katering, transportasi lokal, dan akomodasi. Barcode harus segera diambil supaya ada yang segera mengurus kontraknya.

Awal pekan lalu, pemerintah membuka pendaftaran sisa kuota haji khusus sebanyak 1.130. Pendaftaran itu dibuka kepada calon jamaah haji yang berada dalam daftar tunggu sebanyak 7.000 orang.

Tidak habisnya kuota tersebut, menurut Ghafur disebabkan kuota haji tahun ini ditambah 3000 porsi menjadi 19.000 dari tahun sebelumnya 16.000. Calon jamaah haji khusus biasanya orang yang tingkat ekonomi dan pendidikannya tinggi. Mereka telah merencanakan ibadah haji secara khusus, sehingga meski tahun ini ada kesempatan, mereka tidak mau mengambilnya karena sudah merencanakan melaksanakannya tahun depan.

Tahun lalu, kuota haji khusus habis dipakai, tetapi pada saat-saat terakhir ada yang mengundurkan diri. Penyebabnya ada yang karena sakit, meninggal, atau kerabatnya yang meninggal. Diperkirakan sebelum pemberangkatan tahun ini, akan ada beberapa calon jamaah haji yang akan akan mundur karena hal-hal tersebut.

Aqida Swamurti