Dewan Bantah Percepat Pembahasan RUU MA

Reporter

Editor

Rabu, 10 September 2008 23:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat membantah telah mempercepat proses pembahasan rancangan undang-undang Mahkamah Agung. "Kami tidak mempercepat, semua berjalan sesuai dengan jadwal dari Badan Musyawarah (Bamus) DPR," kata Ketua Komisi Hukum DPR RI Trimedia Panjaitan saat dihubungi Tempo, Rabu (10/09).

Trimedia juga menolak tegas anggapan bahwa komisi mendahulukan RUU MA karena banyak anggota yang berprofesi sebagai advokat atau punya kantor pengacara.


Menurutnya, proses pembahasan RUU MA ini telah melewati tiga kali rapat kerja dengan pemerintah. "Panitia Kerja (Panja) telah dibentuk, Senin pekan depan akan bekerja." ujar Trimedia.

Dia juga membatah jika selama proses DPR dan pemerintah terkesan tertutup. Setiap rapat yang digelar, lanjutnya, selalu terbuka, tak ada satupun rapat yang tertutup. "Mungkin yang diluar saja yang kurang mengikuti sehingga merasa tertutup".

Mengenai keputusan dewan yang mendahulukan pembahasan RUU MA, itu dipilih karena sejak awal pemerintah meminta dewan mendahulukan RUU tersebut. "Selain itu kita juga menimbang bahwa subtansi RUU ini lebih sedikit dibanding yang lain," tandasnya. Walaupun RUU MA satu paket dengan RUU Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial, tapi tak kemudian mengharuskan ketiga RUU itu dibahas bersamaan.

"Tapi untuk RUU MA dan KY kita akan bahas bersamaan karena ada subtansi yang sama yaitu pengawasan," tandasnya.

Anggota Komisi lainnya, Benny K Harman menyampaikan hal senada Menurutnya tak mungkin bila ketiga RUU itu dibahas bersamaan. Tapi soal alasan mendahulukan MA, Benny punya jawaban sendiri. Menurutnya RUU MA didahulukan karena MA adalah pokoknya, artinya pokok dari seluruh paket RUU peradilan. "Nanti RUU yang lain akan disinkronkan dengan MA," ujarnya.

Untuk target waktu pembahasan RUU MA Benny menyatakan tak akan diselesaikan sebelum masa sidang berakhir atau sebelum 24 Oktober. "Memang tak terlalu banyak subtansinya, tapi kira-kira butuh waktu 2-3 bulan," ujarnya.

Titis Setianingtyas


Berita terkait

Fraksi PKS DPR Ajak Ormas Islam Kolaborasi Bahas RUU

30 September 2022

Fraksi PKS DPR Ajak Ormas Islam Kolaborasi Bahas RUU

Jazuli menilai ormas-ormas Islam yang merupakan representasi dari umat adalah bagian dari Fraksi PKS.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Penyiaran, Koalisi Dukung Pelarangan Iklan Rokok

12 Oktober 2017

Revisi UU Penyiaran, Koalisi Dukung Pelarangan Iklan Rokok

Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran mengkritik draf Rancangan Undang-Undang Penyiaran tertanggal 3 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Penyiaran, Lembaga Penyiaran Raksasa Diduga Bermain

12 Oktober 2017

Revisi UU Penyiaran, Lembaga Penyiaran Raksasa Diduga Bermain

Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran (KNRP) menyayangkan perkembangan pembahasan revisi UU Penyiaran.

Baca Selengkapnya

Komite Pengendalian Tembakau: Stop Bahas RUU Pertembakauan  

6 Maret 2017

Komite Pengendalian Tembakau: Stop Bahas RUU Pertembakauan  

Intervensi kalangan industri rokok bisa mempengaruhi kementerian sektor terdepan tentang rekomendasi yang akan diberikan kepada Presiden.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla: Revisi UU MD3 Urusan Internal DPR

17 Desember 2016

Jusuf Kalla: Revisi UU MD3 Urusan Internal DPR

PDI Perjuangan dianggap layak mendapat kursi pimpinan DPR.

Baca Selengkapnya

Imparsial Sarankan Pembahasan RUU Terorisme Dihentikan  

3 Oktober 2016

Imparsial Sarankan Pembahasan RUU Terorisme Dihentikan  

Ia menyarankan agar RUU itu dikembalikan kepada pemerintah terlebih dulu untuk menyinkronkan RUU Terorisme dan revisi KUHP.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan RUU Konvensi Ketenagakerjaan Maritim  

8 September 2016

DPR Sahkan RUU Konvensi Ketenagakerjaan Maritim  

Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang tentang Konvensi Ketenagakerjaan Maritim 2016.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Apresiasi Pembentukan 10 Undang-Undang  

16 Agustus 2016

Presiden Jokowi Apresiasi Pembentukan 10 Undang-Undang  

Undang-undang tersebut antara lain UU Tabungan Perumahan Rakyat dan UU Pengampunan Pajak.

Baca Selengkapnya

Pengesahan RUU Pilkada Akan Divoting  

2 Juni 2016

Pengesahan RUU Pilkada Akan Divoting  

Dua fraksi di DPR belum setuju dengan ketentuan anggota Dewan harus mendur jika maju dalam pilkada.

Baca Selengkapnya

DPR Akan Sahkan 40 RUU dalam Prolegnas 2016  

26 Januari 2016

DPR Akan Sahkan 40 RUU dalam Prolegnas 2016  

DPR akan mengesahkan 40 rancangan undang-undang (RUU) yang masuk dalam Program Legislasi Nasional 2016 dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya