Pindad Rancang Panser Canon

Reporter

Editor

Jumat, 29 Agustus 2008 20:14 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG:PT Pindad kini sedang merancang Panser Canon yang merupakan versi tactical Armor, dari Panser Angkut Personil Sedang (APS) 6 X 6. Panser jenis ini umumnya dijual di luar negeri per unitnya mencapai US $ 3 juta. Kami mengusahakan lebih murah dari yang di luar negeri kata Direktur Utama PT Pindad Adik A Soedarsono di Bandung, Jumat (29/8). Adik berharap, panser canon ini digarap tahun 2010. Sejauh ini ia sedang melakukan pembahasan dengan Departemen Pertahanan untuk merumuskan Design Requirement dan Objective dari panser tempur itu. Model atau mock-up panser canon itu sendiri baru akan dipamerkan pada pameran Indo Deffence 2008, pada November nanti. Soal produksi, Adik juga belum punya gambaran dari TNI. Namun perkiraannya, pesanan TNI berkisar belasan unit saja. Untuk economical production, itu harus di atas 15 unit, kalau pesanannya di bawah itu, rugi, katanya. Menurut Sekjen Departemen Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, panser itu merupakan proyek lanjutan dari pembuatan Angkut Personil Sedang (APS) 6x6 yang kini tengah dipesan departemennya. Ia mengaku belum tahu berapa kebutuhan Departemen Pertahanan untuk panser jenis ini. Tergantung pengajuan Angkatan Darat, kata Sjafrie. Menurut Sjafri, banyak negara tetangga yang tertarik dengan Panser Canon. Beberapa negara seperti Srilangka bahkan sudah mengirimkan utusannya melihat panser buatan PT Pindad. Mereka sudah membeli Armor Vehicle, tapi bukan jenis Tactical, ujarnya. Ahmad Fikri

Berita terkait

Bamsoet Ajak Investasi Pembangunan Pabrik Bubuk Mesiu di Indonesia

29 November 2023

Bamsoet Ajak Investasi Pembangunan Pabrik Bubuk Mesiu di Indonesia

Bambang Soesatyo mendukung rencana kerjasama antara perusahaan nasional Sapta Indonesia dan NRC Thailand untuk mendirikan sebuah fasilitas produksi bubuk mesiu atau gun powder yang sangat dibutuhkan dunia di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Turki, Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan

23 Juli 2020

Prabowo ke Turki, Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan

Keberangkatan Prabowo ke Turki terkait kerja sama industri pertahanan ini merupakan kali kedua.

Baca Selengkapnya

Wiranto Jamu Dubes Hungaria Bahas Kerja Sama Teknologi Pertahanan  

10 Agustus 2017

Wiranto Jamu Dubes Hungaria Bahas Kerja Sama Teknologi Pertahanan  

Menkopolhukam Wiranto menjamu Dubes Hungaria untuk Indonesia, Judit Nemeth Pach, untuk membahas kerja sama bidang teknologi pertahanan.

Baca Selengkapnya

Sebut Nato Usang, Trump Kembali Dikritik

17 Januari 2017

Sebut Nato Usang, Trump Kembali Dikritik

Juru bicar Nato, Oana Lungescu, menilai keberadaan Nato dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Airbus Kurangi 136 Ribu Pekerja di Prancis dan Jerman  

30 November 2016

Airbus Kurangi 136 Ribu Pekerja di Prancis dan Jerman  

Airbus mengumumkan pengurangan lebih dari 1.000 pekerja di Eropa dan menutup salah satu pabriknya sebagai bagian dari program restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembanggkan Industri Pertahana

4 November 2016

Indonesia Kembanggkan Industri Pertahana

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno menegaskan Indonesia harus mampu mengembangkan industri peralatan pertahanan

Baca Selengkapnya

Inggris Alih Teknologi Pertahanan dengan Indonesia  

3 November 2016

Inggris Alih Teknologi Pertahanan dengan Indonesia  

Inggris siap bekerjasama dengan Indonesia dalam soal transfer teknologi pertahanan demi mewujudkan kerjasama berkesinambungan

Baca Selengkapnya

Pindad dan Turki Bikin Tank Medium, Begini Kemampuannya  

3 November 2016

Pindad dan Turki Bikin Tank Medium, Begini Kemampuannya  

Program pengembangan bersama ini menghasilkan desain tank medium yang memiliki kemampuan balistik dan anti-ancaman mutakhir.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Laut Se-Asia Pasifik Bahas Hukum Perang  

19 September 2016

Perwira Angkatan Laut Se-Asia Pasifik Bahas Hukum Perang  

Surabaya menjadi tuan rumah dalam acara workshop berskala international yang membahas Hukum Konflik Bersenjata di Laut.

Baca Selengkapnya

Peminat Pesawat N219 Berlimpah, Nasir Belum Gagas Ekspor

7 Agustus 2016

Peminat Pesawat N219 Berlimpah, Nasir Belum Gagas Ekspor

Proses sertifikasi memasuki bagian terakhir pesawat N219.

Baca Selengkapnya