TEMPO Interaktif, Malang:Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang mengancam akan menutup tempat hiburan, panti pijat, dan lokalisasi pekerja seks komersial yang tidak menutup usahanya di bulan Ramadan. Ramadan itu bulan suci. Lebih baik mereka tutup saja. Kalau tidak, jangan salahkan kami dan Banser (Barisan Serbaguna) jika mendatangi semua tempat usaha mereka,” kata Nur Chomari, Ketua GP Ansor Kabupaten Malang, Jumat (22/8/2008). Chomari juga memprotes peraturan bupati yang mengatur tempat-tempat hiburan, panti pijat, dan lokalisasi hanya tutup dua jam, mulai pukul 21.00 WIB sampai 23.00 WIB. “Kami minta semuanya ditutup seterusnya. Siapa yang berani menjamin mereka akan mematuhi peraturan bupati itu,” Chomari menegaskan. Protes serupa juga disampaikan Abdul Mujib Syadzili, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama setempat. Mujib meminta Pemerintah Kabupaten Malang menutup 11 lokalisasi PSK. “Keberadaan lokalisasi itu diakui eksekutif ilegal, tapi kok dibiarkan tetap beroperasi. Berarti pemerintah kabupaten sengaja membiarkan maraknya lokalisasi,” kata Mujib kepada Mujib menegaskan pihaknya akan mengundang seluruh organisasi kemasyarakatan Islam di Kabupaten Malang untuk berkumpul dan membahas rencana penutupan seluruh lokalisasi dan tempat hiburan selama Ramadan. “Jika Pemkab bersikeras tak ingin menutupnya, maka kami yang akan pakai cara sendiri,” ujarnya.Namun Pemerintah Kabupaten Malang cuek. Wakil Bupati Malang Rendra Kresna menyatakan pihaknya tidak pernah membuka dan melegalkan lokalisasi sehingga tak mungkin bagi Pemerintah Kabupaten Malang untuk menutupnya. Peraturan bupati memang hanya membatasi jam buka panti pijat, restoran, diskotek, karaoke, dan bioskop mulai H-1 Ramadan sampai H+2 Ramadan. “Sedangkan lokalisasi tak mungkin diatur untuk ditutup karena keberadaannya di luar hukum. Kami kan tidak pernah membuka atau melegalkan, kok masak harus ditutup,” kata Rendra, seraya menyatakan masalah penutupan lokalisasi diserahkan pada Satuan Polisi Pamong Praja. Adapun Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Malang Nies Sulistyowati menegaskan pihaknya tetap berpegang pada peraturan bupati. “Kami harus menganut peraturan sehingga secara hukum kami tak berhak menutup lokalisasi,” kata Nies kepada Abdi Purmono
Berita terkait
Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar
5 hari lalu
Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Baca SelengkapnyaMenteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU
5 hari lalu
Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini
6 hari lalu
Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.
Baca SelengkapnyaPMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
16 hari lalu
Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.
Baca SelengkapnyaTravel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi
18 hari lalu
Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI
Baca Selengkapnya'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari
22 hari lalu
Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.
Baca SelengkapnyaHilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024
24 hari lalu
Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaLebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU
25 hari lalu
Idul Fitri jatuh tanggal berapa? Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan jika Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Lalu, NU kapan?
Baca SelengkapnyaPBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024
41 hari lalu
KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam
42 hari lalu
PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024
Baca Selengkapnya