TEMPO Interaktif, Surabaya:Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya melepas anggotanya, Brigadir Dua Ketut Sumadana, yang menembak mati Suud, 25 tahun, warga Kelurahan Sukomanunggal. "Tembakan itu sudah prosedural karena mengancam keselamatan petugas," kata Kepala Satuan Reserse Polwiltabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar R. Sigit, Senin (20/1) siang. Karena dianggap tidak menyalahi prosedur, Ketut juga telah diizinkan berdinas seperti biasa, serta tidak mendapat teguran apa pun dari atasannya. Ketut yang juga anggota Unit Patroli Kota Mobil itu menembak mati Suud saat berlangsung acara sedekah bumi di Kelurahan Sukomanunggal, Minggu (19/1). Saat hajatan tahunan itu berlangsung, Ketut masuk panitia seksi keamanan karena rumahnya berada di kelurahan tersebut. Menurut penuturan warga Sukomanunggal, sekitar pukul 17.00 Ketut mendapatkan laporan bahwa Suud dan teman-temannya sedang bertengkar sambil membawa senjata tajam. Pertengkaran ini diperkirakan karena korban mabuk setelah pesta minuman keras. Melihat kedatangan Ketut, Suud kabur dengan menggenggam sebilah golok. Kejar-kejaran pun terjadi. Karena Suud tak mau menyerah, Ketut melepaskan tembakan. Peluru bersarang di dada korban hingga meninggal seketika. Mendengar Suud tewas, puluhan warga Sukomanunggal bermaksud merusak rumah Ketut. Namun belum sampai terlaksana, Pasukan Dalmas dari Polresta Surabaya Utara telah diterjunkan untuk mengamankan lokasi. Hingga Senin siang keadaan masih mencekam. Beberapa warga mengatakan Ketut dalam kondisi mabuk saat menembak Suud, namun informasi ini dibantah oleh Sigit. "Malamnya saya yang memeriksa Ketut, dia nggak mabuk," kata dia. Jenasah Suud kemudian divisum di Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya. Namun, apakah korban mati dalam keadaan mabuk atau tidak, belum diketahui. "Dokternya belum ngomong," kata Sigit. (Kukuh S Wibowo-Tempo News Room)