Gus Dur: Bedakan Urusan Negara dan Pribadi

Reporter

Editor

Minggu, 17 Agustus 2008 14:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Untuk pertama kalinya mantan presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid, menghadiri upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Minggu (17/8). Gus Dur tiba di lokasi upacara pukul 09.40. Ia mengenakan jas berwarna hitam dengan dasi merah strip putih. Ia mendapat tempat di panggung undangan VVIP. Turut mendampingi Gus Dur, Ibu Sinta Nuriyah dan putrinya, Innayah.

Selain Gus Dur, tampak hadir pula mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, yang mengenakan jas warna hitam dan dasi berwarna merah putih. Ia didampingi istrinya, Ny. Tuti Try Sutrisno. Mantan Presiden RI lainnya, yaitu BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri tidak tampak hadir.

Adapun keluarga Presiden Soekarno yang hadir Rachmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra. Menurut Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, seluruh mantan Presiden RI diundang ke Istana. Undangan disampaikan langsung melalui kurir khusus.

Menanggapi tidak hadirnya mantan Presiden yang lain, Abdurrahman Wahid berpendapat urusan negara dan pribadi harus dipisahkan. "Ini hari kemerdekaan kita. Harus bisa membedakan urusan negara dengan pribadi," kata Gus Dur, usai upacara, Minggu (17/8).

Gus Dur hadir bersama istri, Shinta Nuriyah. Baru kali ini Gus Dur hadir dalam upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka. Sebelumnya dengan berbagai alasan, ia tak datang. "Tahun dulu saya diundang, tapi Agustusan di tempat lain," katanya.

Ninin Damayanti

Advertising
Advertising

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya