TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Nasional Keselamatan Transportasi menerjunkan timnya ke lokasi kecelakaan bus Karunia Bakti di Jalan Raya Cianjur-Cipanas, Jumat (8/8). Tim yang beranggota 4 orang ini menyelidiki penyebab kecelakaan bus yang menewaskan 7 orang ini. Salah satu anggota tim, M. Leksono mengatakan, mereka sedang mencari bukti apa yang membuat bus itu terjun bebas ke jurang. Obyek yang diselidiki adalah kendaraan dan lokasi kejadian. "Penyelidikan ini sebagai bahan rekomendasi untuk Menteri (Perhubungan)," ujar Leksono di Cianjur, Jumat(8/8). Selain ke lokasi, tim KNKT juga mendatangi Markas Polres Cianjur dan Rumah Sakit Umum Cianjur. Mereka mencocokkan data korban. Namun Leksono menolak menjelaskan, hasil penyelidikan mereka.Sebelumnya Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur menyatakan kalau penyebab kecelakaan itu adalah faktor kelalaian alias human error. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Cianjur, Sumitra, kesimpulan itu dikarenakan tidak ditemukannya kerusakan fungsi vital kendaraan seperti rem, setir, dan sejenisnya. Namun kesimpulan Sumitra dibantah saksi ahli dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Hino, Asep Suherman. Asep yang meneliti bangkai bus itu sehari sebelumnya mengaku menemukan adanya alat yang tak berfungsi dengan baik. "Ada kebocoran pada selang oli yang merembes ke kanvas rem, ujarnya. Selain itu, rem tangan juga sudah lama tak berfungsi. Asep tak tahu apakah masalah ini diketahui saat uji kelayakan Dinas Perhubungan sehingga kendaraan ini lolos uji. Sopit bus Karunia Bakti, Erlan, 45 tahun yang kini menjadi tersangka kasus ini menyatakan sejak 5 bulan lebih ia tak pernah memakai rem tangan lantaran tak berfungsi. "Kalau rem biasa, 100 meter sebelum kecelakaan, masih berfungsi normal. Rem tidak menggigit ketika hendak berbelok di Tapal Kuda sehingga laju bus tak terkendali," katanya. Deden Abdul Aziz
3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik
26 hari lalu
3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Lurus dan Panjang Saat Mudik
Saat perjalanan mudik biasanya orang akan lebih memilih jalan tol untuk mempersingkat waktu. Jalan tol yang panjang dan lurus ternyata menyebabkan beberapa risiko bagi pengemudi.