Demo ke Kantor Depdagri, Warga Bangkalan Tolak Bupati Terpilih

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 14:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Senin (20/1), didatangi sekitar 200 orang warga Bangkalan, Madura. Mereka datang untuk berunjuk rasa dan memprotes terpilihnya anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-KB), Fuad Amin, sebagai Bupati Bangkalan. Alasannya, Fuad diduga kuat menggunakan ijazah palsu dalam pemilihan bupati yang berlangsung Senin (6/1) lalu itu. Ketua Forum Masyarakat Anti Pembodohan, Ibnu Utomo,. yang mengkoordinir para peserta aksi mengaku kecewa dengan sikap Depdagri yang tidak tegas terhadap kasus itu. Mereka tidak bisa memastikan (bahwa) pemilihan Bupati itu dibatalkan dengan alasan belum menerima berkas pemilihan dari Gubernur, kata Utomo, usai menemui Kepala Sub Direktorat Pejabat Negara Reguler II Otonomi Daerah, Rudi Aman, di kantornya. Padahal, menurut Utomo, Depdagri sudah mengetahui adanya surat permintaan penyidikan dari Kepolisian RI (Polri) kepada Presiden Megawati Soekarnoputri untuk memeriksa Fuad. Di samping itu, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Pemerintah Daerah DKI Jakarta juga telah memastikan bahwa ijazah Fuad Amin palsu. Berdasarkan surat keterangan yang dikeluarkan Kepala Sub Dinas Pendidikan Sekolah Menengah Umum Propinsi DKI Jakarta diketahui bahwa nomor ujian yang tercantum pada ijazah yang dimiliki Fuad bukanlah nomor ujian atas nama Fuad. Tanda tangan ketua ujian berikut stempel kantor wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) DKI Jakarta, juga dipalsukan. Berdasarkan surat itu juga diketahui blanko Surat Tanda Tamat Belajar milik Fuad tidak dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Depdikbud DKI Jakarta. Bukti-bukti tersebut yang membuat warga Bangkalan merasa perlu untuk mendesak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) segera mengirimkan surat pembatalan terpilihnya Fuad Amin sebagai Bupati Bangkalan. Untuk Gubernur Lampung, Mendagri langsung kirim telegram pembatalan karena yang terkait tengah diperiksa kepolisian, mengapa untuk kasus Fuad tidak? kata Utomo. Dia menilai, tindakan Mendagri ini membuka peluang untuk berkembangnya kebiasaan buruk petinggi negara mendapatkan posisi dengan menghalalkan segala cara. Apa biaya sosial seperti ini akan ditanggung Mendagri? ujar Utomo. Sementara, dalam pernyataan sikapnya, Forum Masyarakat Anti Pembodohan juga mendesak Presiden Megawati memberikan izin penyidikan kepada Polri untuk memeriksa Fuad Amin. Selain itu, mereka juga mendesak Mendagri memerintahkan DPRD Kabupaten Bangkalan agar mengadakan pemilihan ulang bupati. Pada bagian lain, forum juga meminta FKB mengadakan penelitian ulang terhadap berkas-berkas administrasi Fuad Amin, dan segera mengklarifikasi permasalahan dugaan pemalsuan ijazah STTB Fuad. Hingga berita ini diturunkan, Tempo News Room belum mendapatkan pernyataan apapun dari Mendagri maupun pihak Direktorat Jenderal Otonomi Daerah. Pasalnya, hari ini, mereka kini tengah berkunjung ke Sulawesi Selatan untuk melantik gubernur terpilih Sulawesi Selatan. (Sri Wahyuni-Tempo News Room)

Berita terkait

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 menit lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

10 menit lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

17 menit lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

21 menit lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

23 menit lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

31 menit lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

33 menit lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

47 menit lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

47 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya