Kalla: Masyarakat Miskin Pengguna Gas Tak Terpukul
Reporter
Editor
Sabtu, 24 Mei 2008 14:51 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden menilai penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat miskin akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berjalan baik, tertib dan tepat sasaran."Terima kasih kepada semua pihak, terutama kantor pos, karena penyaluran BLT berjalan efisien, masyarakat pun disiplin," kata Kalla seusai meninjau langsung penyaluran BLT di dua kantor pos Kemayoran, Jakarta Pusat (24/5).Di dua kantor pos tersebut, Kantor Pos Sumur Batu, Cempaka Baru, Kemayoran Jakarta Pusat, dan Kantor Pos Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kalla melakukan dialog dengan masyarakat yang menerima BLT.Di Kantor Pos Sumur Batu tercatat sebanyak 375 masyarakat miskin dapat BLT. Saat Kalla datang baru 160 orang yang sudah ambil BLT. Sedangkan di Kantor Pos Serdang tercatat 537 masyarakat miskin yang terdaftar BLT. Namun karena ada yang meninggal dan pindah, menjadi 490 orang. Saat Kalla datang sudah 275 orang yang ambil BLT."Dengan BLT ini Bapak/Ibu kan dapat tambahan, ketimbang habis oleh orang-orang mampu yang beli bahan bakar minyak dengan harga murah," ujar Kalla kepada warga. "Lihatlah, kalau masyarakat senang dengan BLT," kata Kalla kepada wartawan.Apalagi, ujar Kalla, bagi masyarakat miskin yang sudah menggunakan gas untuk memasak bukan dengan minyak tanah. Meskipun ada tambahan pengeluaran, karena transportasi dan bahan kebutuhan pokok naik, namun masyarakat miskin masih dapat untung dengan BLT."Pengeluaran paling tambah Rp 50 ribu sebulan, dapat BLT Rp 100 ribu masih untung Rp 50 ribu. Ini yang buat pengguna gas," ujar Kalla. Kalla juga meminta warga tidak lagi demo karena pemerintah juga sudah memperhitungkan kenaikan BBM ini.Anton Aprianto
Ribuan Pekerja Buruh Rokok di Yogya Terima Bantuan Langsung Tunai
23 November 2023
Ribuan Pekerja Buruh Rokok di Yogya Terima Bantuan Langsung Tunai
Sejumlah 1.841 pekerja pabrik rokok di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terima bantuan langsung tunai (BLT) yang berasal dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) Provinsi DIY