TEMPO Interaktif, Gunungkidul:Produksi ikan di Provinsi Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta tidak sebanding dengan tingkat konsumsi masyarakat. Selama ini produksi ikan rata-rata setiap hari di Yogyakarta hanya 3 ton, sedangkan tingkat konsumsi masyarakat mencapai di atas 10 ton per hari."Karena tidak mencukupi kebutuhan di DIY, maka ikan harus didatangkan dari Jawa Tengah. Ini suatu peluang besar bagi warga yang berminat untuk budidaya ikan," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi DIY Titik Sugiyarto, Senin (12/5).Usaha baru yang bisa dikembangkan masyarakat pada sektor perikanan tersebut, menurut dia, juga tidak terlalu sulit. "Apalagi lahan di Gunungkidul ini sangat luas. Begitu juga tenaga kerjanya juga banyak. Soal air juga tidak butuh terlalu banyak," tambah dia. Sebagaimana budidaya ikan lele dengan terpal, air tidak perlu diganti hingga masa panen dan cara memeliharanya juga mudah.Selain itu, pemerintah terus berupaya mendorong warga untuk beralih menekuni usaha perikanan dengan pemberian subsidi pembelian bibit ikan lele yang di Gunungkidul mencapai Rp 800 juta. Karena jumlah permintaan masyarakat terus meningkat, Dinas Perikanan memastikan semua produksi akan habis terjual. "Berapapun produksinya pasti laku, karena di DIY ini memang masih kurang," kata Titik.Kebutuhan bibit ikan di Yogyakarta selama ini juga masih jauh dari mencukupi. Menurut Titik, kebutuhan bibit mencapai 16 juta bibit, tetapi selama ini baru mampu disediakan 1 juta bibit. "Balai benih induk yang ada di Kecamatan Ponjong akan terus dipacu agar mampu memenuhi kebutuhan bibit, paling tidak di Gunungkidul," kata dia.Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Budi Martono, mengakui warga Gunungkidul semakin banyak yang berminat untuk menekuni usaha budidaya ikan, terutama lele dengan kolam terpal. "Karena mudah dan tidak banyak modal. Lahan pekarangan luas, sedang terpal bisa memanfaatkan sisa tenda waktu gempa bumi lalu," kata dia.Saat ini, katanya, terdapat 132 kelompok pembudidaya ikan dengan masing-masing kelompok mempunyai 50 anggota di kabupaten Gunungkidul.Muh Syaifullah
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
1 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.