TEMPO Interaktif, Kudus:Aksi borong premium dan solar terlihat di sejumlah SPBU di sepanjang jalur pantai utara (Pantura) Jawa, seperti Kudus, Pati, Rembang dan Demak, setelah pemerintah berancang-ancang akan menaikkan 30 persen dari harga yang berlaku sekarang.Pelaku aksi borong BBM ini membawa jeriken dengan menggunakan mobil atau sepeda motor serta dengan frekuensi tinggi, melebihi hari-hari biasa, sehingga sempat membuat antrean panjang. Hal ini diduga karena masyarakat memprediksikan harga premium dan solar bakal naik dalam pekan ini.Menurut salah seorang pengelola SPBU di Ngembalrejo, Kudus, Abdullah, aksi borong solar dan premium dilakukan masyarakat dua hari terakhir ini. SPBU Ngembalrejo itu seharinya punya cadangan 16 kiloliter dan pada hari-hari biasa omzet penjualannya berkisar 8 kiloliter. Sementara untuk solar punya cadangan 8 kiloliter dan omzet penjualannya 2 kiloliter. "Tapi dua hari belakangan ini omzet penjualannya naik 50 persen," ujarnya hari ini.Pertamina sudah beberapa bulan ini tidak menambah pasokan pada pengelola SPBU, sehingga ada sejumlah SPBU di Kabupaten Rembang terpaksa kehabisan stok akibat permintaan yang tinggi dari masyarakat. Setidaknya tiga SPBU di Rembang yang hanya buka beberapa jam karena kehabisan premium, yakni SPBU PT Rembang Bangkit Sejahtera, SPBU Ngotet dan SPBU Banyudono, Kaliori.Di saat orang melakukan aksi borong, Polres Rembang kemarin menangkap dua truk yang sedang memborong solar. Truk pertama bermuatan 2.500 liter solar, menyedot solar dari SPBU Rembang Bangkit. Sedangkan truk kedua, menyedot solar dari SPBU Kragan sebanyak 200 liter. Pembelian secara besar-besaran itu untuk kepentingan industri pertambangan pasir. "Mereka sedang kami periksa," ucap Ajun Komisaris Nyamin, Kasat Reskrim Polres Rembang.Bandelan