TEMPO Interaktif, CIREBON:Masa panen, harga bawang merah di sejumlah sentra bawang di Kabupaten Cirebon malah mengalami penurunan. Diprediksi, penurunan harga ini akan terus terjadi karena saat panen, bawang impor justru membanjiri pasar dalam negeri. Berdasarkan pantauan, harga bawang merah di tingkat petani saat ini sudah turun menjadi Rp 6 ribu/kg. "Seminggu lalu harga bawang merah masih Rp 8 ribu/kg, tetapi saat ini sudah turun menjadi Rp 6 ribu/kg," kata Ujang, seorang petani bawang merah di Desa Playangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Menurut Ujang, harga bawang merah ini diprediksi menurun karena bawang impor dari Filipina dan Vietnam sudah ada di sejumlah gudang di Brebes, Jateng. Bawang-bawang impor ini dipastikan akan membanjir pasar di Cirebon mengingat jarak antara Brebes dan Cirebon tidak terlalu jauh. Saat itulah pasti harga bawang merah akan anjlok. "Ini sudah permainan supaya harga bawang kami anjlok". Menurut petugas penyuluh lapangan Nurul Huda, UPTD (Unit Pelaksana Teknis) Kecamatan Gebang, setidaknya sekitar 65 hektar areal tanaman bawang merah ada di kawasan itu. Jumlah ini meningkat di musim kemarau karena petani yang biasanya menanam padi beralih ke bawang karena menipisnya persediaan air. "Jika musim kemarau, areal tanaman bawang di daerah kami bisa mencapai 800 hektar," tuturnya. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cirebon, Ali Effendi, turut menyayangkan banyaknya bawang impor yang membanjiri pasar lokal dalam negeri setiap petani bawang panen. "Tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa," tuturnya. Menurut Ali, impor merupakan hak dari Departemen Perdagangan. Ivansyah