Ribuan Warga Batam Tolak Kantong Zona Perdagangan Bebas

Reporter

Editor

Kamis, 21 Agustus 2003 15:27 WIB

TEMPO Interaktif, Batam:Sekitar seribu lima ratus warga Batam melakukan unjuk rasa menentang pemberlakukan Free Trade Zone enclave (Kantong Zona Perdagangan Bebas). Sejak Rabu (30/4) pagi, demonstran berduyun-duyun memenuhi alun-alun Kota Batam. Mereka menuntut pemerintah segera merealisasikan terbentuknya status Batam sebagai Free Trade Zone. Sambil berorasi mereka mengusung spanduk bertuliskan, Hai, pejabat buka mata dan hatimu untuk masyarakat Batam. Ada pula spanduk lainnya berbunyi Hai, Presiden dan Ibuku, dengarlah nurani rakyatmu masyarakat Melayu. Aksi damai ini diikuti beberapa elemen masyarakat seperti Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB), Ikatan Keluarga Batak Islam ( IKBI ), Ikatan Keluarga Besar Sulawesi Selatan (IKBSS ), Tokoh Masyarakat Tempatan, Laskar Elang Laut, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI), Tokoh Masyarakat Melayu Pulau, dan Persatuan Keluarga Indonesia Timur. Pengunjuk rasa menyayangkan lambatnya reaksi pemerintah dalam merealisasikan terbentuknya status Batam menjadi free trade zone. Mereka mendengar kabar rencana FTZ Batam itu nantinya akan menjadi FTZ enclave. Bagi demonstran FTZ enclave sangat merugikan masyarakat Batam karena makin menyulitkan warga Batam ikut serta menikmati pembangunan. Sebab kawasan industri itu kelak dikuasai pihak asing, ujar Andre, seorang pengusaha partisi di Batam kemarin. Menurut Andre, dengan hanya perusahaan asing yang menguasai kawasan itu berarti lonceng kematian bagi usaha kecil dan menengah di Batam. Kalau pasang partisi saja dari Singapura, ya matilah kita, kata Andre. Kecemasan yang sama juga juga dialami Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam. Akan memerlukan biaya banyak, bila FTZ enclave dipaksakan, kata Abidin Hasibuan, Ketua DPC Apindo. Abidin menjelaskan, untuk relokasi perusahaan di 7 kawasan industri yang ada sekarang diperlukan sedikitnya Rp 18 triliun. Selain itu akan terjadi PHK ribuan tenaga kerja yang disebabkan biaya tinggi. Kami akan kurangi karyawan agar bisa bersaing, ujarnya. (Rumbadi Dalle -- Tempo News Room)

Berita terkait

PKS Beharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

1 menit lalu

PKS Beharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

9 menit lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

17 menit lalu

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

Ratu lebah adalah satu-satunya betina dewasa secara seksual di koloni. Fungsi utamanya adalah bertelur hingga 2000 telur sehari.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

18 menit lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

22 menit lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

22 menit lalu

Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

Pengembangan kampung wisata Kacirebonan melibatkan tukang becak yang mangkal di sekitar keraton

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

23 menit lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

40 menit lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kompetisi STEM Samsung Solve for Tomorrow Kembali Digelar, Kini Dibuka untuk Mahasiswa

44 menit lalu

Kompetisi STEM Samsung Solve for Tomorrow Kembali Digelar, Kini Dibuka untuk Mahasiswa

Tahun ini Samsung Solve for Tomorrow turut dibuka untuk kalangan mahasiswa (D3, D4 dan S1) guna menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

46 menit lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya