TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Korban lumpur Lapindo menolak jika pembayaran ganti rugi yang akan mereka terima diambilkan dari APBN. "Kalau dari APBN, sama saja dengan uang kami juga. Padahal nyata-nyata ini semua ulah Lapindo Brantas," tutur Lutfi Abdillah, perwakilan warga Siring, Porong, Sidoarjo, Rabu (20/2).Oleh karena itu, bersama ratusan korban lainnya, Lutfi menggelar aksi simpatik dengan mendirikan tenda di tepi Jalan Raya Porong. Aksi ini juga dilakukan sebagai upaya lanjutan mendesak pemerintah untuk memasukkan kawasan Desa Siring Barat ke dalam peta terdampak lumpur.Sehari sebelumnya, warga juga melakukan aksi serupa. Malah aksi yang digelar Selasa (19/2) kemarin dilakukan dengan memblokade Jalan Raya Porong.Lutfi juga menyayangkan adanya upaya dari DPR yang menggiring status bencana lumpur menjadi bencana alam. "Padahal semua tahu, kalau Lapindo tidak ngebor di sini, tidak mungkin akan ada bencana lumpur," ujarnya.Dalam aksi kali ini, selain mendirikan tenda di trotoar jalan, warga juga menggelar istigosah kecil-kecilan memohon kepada Tuhan supaya kawasan mereka segera ditetapkan masuk ke dalam peta terdampak lumpur.Warga juga membentangkan berbagai poster yang di antaranya bertuliskan "Ojo coblos parpol pengkhianat rakyat", "Kami tahu fraksi DPR yang membela rakyat". Warga sendiri berencana terus melakukan aksi seperti ini hingga tuntutan mereka dikabulkan.Rohman Taufiq