Sidang Pleno MLB PKB Tetapkan Tujuh Nama Sebagai Formatur
Reporter
Editor
Rabu, 16 Juli 2003 09:57 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sidang pleno Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB menetapkan tujuh nama dari unsur Dewan Pimpinan Pusat (DPP), ulama, dan wilayah sebagai formatur untuk memilih kepengurusan yang akan datang. “Kita akan memberikan kepercayaan penuh kepada mereka untuk menyusun kepengurusan yang akan datang,” kata pimpinan sidang Abdul Khalik Ahmad saat pleno MLB PKB Matori Abdul Djalil di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (15/1) malam. Abdul Khalik menyatakan, tujuh nama tersebut yaitu Matori Abdul Djalil dari unsur DPP, KH Dimyati Rohis dari kalangan ulama, Kyai Haji An’im Falahudin dari wilayah Jawa, Haji Hansyari Ishak dari wilayah Sumatera, Haji Nurdin dari wilayah Sulawesi, Haji Marwan Mile dari Kalimantan, dan Daud Lukman dari Indonesia Timur. Dari unsur tersebut diharapkan kepengurusan DPP PKB mendatang benar-benar mewakili unsur yang ada, termasuk dari kubu Alwi Shibab dan mencerminkan rekonsiliasi. Usai sidang, Abdul Khalik kepada wartawan mengatakan bahwa tidak pernah terpikir olehnya akan ada pembentukan PKB baru. “Yang dipikirkan PKB ini bisa besar dan memenangkan pemilu 2004,” ujar Sekjen PKB itu. Ketika ditanya seandainya terjadi dualisme kepengurusan di tubuh PKB, ia menyerahkan kepada pengadilan yang memutuskan. Terhadap tawaran islah yang sempat disampaikan pada sidang sebelumnya, menurut Abdul Khalik, bentuknya adalah kepengurusan yang akomodatif dan rekonsiliatif. Artinya, seluruh potensi yang ada di PKB, yang tercerai berai dijadikan satu untuk masuk di dalam kepengrusan yang baru. “Termasuk orang-orang di kubu Alwi. Itu yang kita sebut akomodatif dan rekonsiliatif,” tegas dia. Tawaran untuk menjadi pengurus PKB kepada kubu Alwi Shibab akan disampaikan secara personal oleh formatur ini. Selain secara personal, tawaran tersebut juga disampaikan melalui media massa atau melalui statement-statement politik yang ada. Misalnya, saat PKB kubu Matori mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan nama-nama kepengurusan baru. “Tapi kita tidak bisa memaksakan kehendak jika ternyata orang-orang dari kubu Alwi tidak mau menjadi pengurus,” jelas dia. (SS Kurniawan – Tempo News Room)
Berita terkait
Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi
2 menit lalu
Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi
Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.