TEMPO Interaktif, Ngawi: Kondisi ribuan korban banjir di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur memprihatinkan. Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, walapun banjir terjadi sejak tiga hari lalu, hingga Jumat (28/12) belum ada posko bencana yang layak bagi korban banjir.Bahkan ribuan pengungsi korban banjir belum mendapatkan nasi bungkus, obat-obatan, apalagi distribusi air bersih.Di jalan Genang sepanjang 10 kilometer, jalan raya sebelum masuk Kota Ngawi, para pengungsi menggelar tikar untuk dijadikan tempat isthirahat menghindari ketinggian air banjir.Pos kamling desa dan halaman pertokoan juga dijadikan tempat pengungsian. Selain itu pengungsi juga memadati kantor kepala desa, pendopo kecamatan dan sekolah dasar.Selain itu sepanjang 10 kilometer jalan itu juga menjadi tempat lalu lalang para pengungsi. Ada yang kebingungan karena anggota keluarga masih terjebak banjir.Ada yang sedang menangis memohon agar Tim SAR segera mengevakuasi anggota keluarganya yang masih terjebak banjir. Tampak pula ada yang sibuk menyelamatkan harta benda dan tertidur karena kelelahan.Untuk menghadapi pengungsi yang memadati ruas jalan itu, hanya tersedia satu dapur umum di kantor Kecamatan Geneng. Padahal banjir telah merendamkan 10 kecamatan di Kabupaten Ngawi.Kepadatan jalan juga diperparah banyaknya kontainer dan truk bermuatan barang yang terjebak banjir hingga delapan kilometer.Camat Geneng mengakui banjir yang melanda Ngawi sangat besar sehingga memacetkan perekonomian, transportasi, telekomunikasi, dan membawa korban jiwa. "Masih banyak warga di desa-desa terpencil yang belum dievakuasi," ujarnya. DINI MAWUNTYAS