Beberapa Fraksi Menilai Pemerintah Gagal Sejahterakan Rakyat

Reporter

Editor

Jumat, 28 Desember 2007 18:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah Fraksi besar di DPR menilai pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla gagal menjalankan pemerintahan yang berpihak pada rakyat. "Nilai rata-rata pemerintahan SBY-JK 5,5," kata Ketua Fraksi Keadilan Sejahtera Mahfud Sidiq dalam refleksi akhir tahun di Gedung DPR, Jumat (28/12).Ketidakberpihakan pemerintah pada rakyat, kata dia, terlihat dari kegagalan pemerintah mengurangi jumlah orang miskin dan penganggur. Saat ini setidaknya 37 juta orang Indonesia masih hidup dalam kemiskinan dan 9 persen dari jumlah penduduk menganggur. Selain itu, kata dia, "Ada 199 kabupaten yang statusnya masih tertinggal dan 3000 desa masih berstatus tertinggal," katanya.Padahal, ia menambahkan, pengurangan orang miskin dan penganggur masuk dalam tiga program utama pemerintah. Dua agenda utama lainnya yaitu menciptakan Indonesia yang aman dan menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis. "Kami memberi nilai 'D' untuk program peningkatan kesejahteraan rakyat," katanya. Program lainnya, yakni menciptakan Indonesia aman mendapat nilai B. Adapun program menciptakan Indonesia adil dan demokratis mendapat nilai C.Kegagalan pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat, lanjutnya, membuat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah terus menurun setiap tahun.Ia menyebut hasil survey Indo Barometer yang menyebutkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden hanya 55,6 persen. Padahal ketika dilantik, tingkat kepuasan masyarakat mencapai 80 persen. "Penurunan ini jadi tren sejak empat tahun terakhir," katanya.Hal senada diungkapkan Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Effendy Choirie. Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, kata dia, mencerminkan kegagalan pemerintah. "Semua penilaian masyarakat bilang pemerintah SBY gagal," katanya.Sementara Ketua Fraksi BPD Jamaludin Karim menilai kegagalan pemerintah mengurangi jumlah orang miskin dan pengangguran karena sistem politik agngaran yang diterapkan pemerintah tidak berpihak pada rakyat. "APBN meningkat setiap tahun tapi tidak ada korelasi yang kuat dengan penurunan jumlah orang miskin dan penganggur," katanya.Kebijakan ekonomi pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat juga dinilai menjadi sebab tidak berkurangnya jumlah orang miskin dan penganggur. "Pertumbuhan ekonomi memang tinggi, tapi pendapatan perkapita masyarakat tetap kecil," katanya.Sebelumnya, Fraksi Amanat Nasional juga menilai kegagalan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla meningkatkan kesejahteraan rakyat karena kebijakan ekonomi yang ditetapkan pemerintah terlalu perpihak pada investor dan kreditor asing. "Kebijakan hanya menguntungkan korporasi besar," kata Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.Kebijakan pemerintah yang berpihak pada korporasi besar dan investor asing, menurutnya, membuat sektor Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kalah bersaing dan akhirnya tepuruk. Kebijakan ekonomi pemerintah juga dinilai tidak mendukung perkembangan sektor pertanian dan manufaktur. "Padahal dua bidang tersebut adalah pilar ekonomi kita," katanya.Ketua Fraksi Demokrat Syarif Hasan mengakui jumlah orang miskin dan penganggur saat ini masih cukup tinggi. Namun, ia menolak jika pemerintah dinilai gagal mensejahterakan masyarakat. "Secara ekonomi makro bagus dan prediksi pertumbuhan ekonomi 6,3 persen bisa dicapai, APBN juga semakin tinggi. Ini indikasi ekonomi tumbuh bagus," katanya. Dwi Riyanto Agustiar

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

2 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

6 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

8 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

23 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

23 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

34 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

54 hari lalu

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

54 hari lalu

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

58 hari lalu

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya di negaranya.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya