TEMPO Interaktif, Nusa Dua:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Indonesia menginginkan agar Pertemuan Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) kian mempertegas keinginan dunia untuk meredam pemasananglobal yang diakibatkan polusi."Saya berharap ini bukan sekadar bisnis," kata Presiden Susilo saat membuka pertemuan tingkat tinggi dalam Konferensi Para Pihak (COP) ke-13 di Bali International Convention Centre di Nusa Dua, Bali. "Ini sebuah upaya penyelamatan (dunia)," dia menekankan.Sebelumnya Presiden Susilo memberikan selamat kepada bekas Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore dan Badan Antarpanel untuk Perubahan Iklim PBB (IPCC) atas Hadiah Nobel Perdamaian yang mereka raih. "Selamat," katanya.Tepuk tangan kian membahana manakala Presiden Susilo juga mengajak peserta sidang yang hadir memberi selamat atas kehadiran Perdana Menteri Australia Kevin M. Rudd yang sejak terpilih kemarin langsung menandatangani instrumen ratifikasi Protokol Kyoto.Dalam kesempatan itu Presiden juga menyesalkan serangan bom ke ibu kota Aljazair, Aljir, dan salah satunya menghantam gedung PBB. Akibat serangan itu lebih 60 orang tewas.Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang menyebut peristiwa pemboman itu sebagai tindakan politik paling barbar. "Pelakunya tak akan lolos dari hukuman pemerintah Aljazair dan komunitas internasional," tuturnya.Hadir dalam Konferensi Perubahan Iklim di Bali delagasi dari sekitar 189 negara dan perwakilan dari sejumlah organisasi pemerintah, nonpemerintah, pebisnis, dan wartawan.Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan mengadakan pertemuan khusus dengan Perdana Menteri Papua Nuigini, Presiden Maladewa, dan Perdana Menteri Singapura.ANDREE PRIYANTO (NUSA DUA)