TEMPO Interaktif, Jakarta:Sosiolog Ignas Kleden menilai, fenomena perpecahan di tubuh partai besar belakangan ini adalah satu keadaan yang menakutkan. Terlebih lagi dengan melihat kenyataan bahwa konflik tidak hanya terjadi di komunitas rakyat biasa, tapi juga pada level elite. “Ini hal yang sangat menakutkan. Tadinya kita menganggap bahwa konflik horizontal hanya berlangsung antara komunitas ke komunitas, antar kalangan masyarakat tradisional. Tapi ternyata terjadi juga pada tingkat kelembagaan,” ujar dia saat ditemui di sela halal bi halal tiga LSM, di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Selasa (15/1) malam. Ignas menengarai fenomena ini sebagai suatu balkanisasi yang mengancam, tidak hanya komunitas tradsional, juga kekuatan yang dianggap sebagai pendukung civil society. “Jadi kalau Anda lihat bahwa perpecahan di dalam partai sekarang itu kurang lebih berjalan pararel dengan apa yang terjadi dalam komunitas tradisional,” papar dia. Ignas kembali mengingatkan terhadap konflik yang terjadi antara presiden dan DPR pada masa pemerintahan Gus Dur. Ia mengatakan, sebagai pemecahan diperlukan perubahan dasar secara politis. Karena persoalan sekarang bukan semata mempertahankan hak tiap kelompok, melainkan kepentingan lain yang lebih besar. “Saya kira sebabnya adalah karena tiap orang seperti dihinggapi egosentrisme kelompok,” kritiknya. Jika semua hambatan itu mampu diterobos melalui dialog, sehingga orang dapat melihat kepentingan yang lebih besar itu, ia yakin keadaan akan dapat berubah. Tapi karena egosentrisme kelompok ini rupanya sangat erat, maka konsolidasi seperti itu jadi terabaikan. “Ini juga disebabkan di dalam wilayah publik tidak memberikan banyak jaminan hukum. Proses politik juga berlangsung tidak jelas,” paparnya. Tak heran tiap orang akan mencari basis yang paling ia percayai yaitu kelompoknya sendiri. “Karena mencontoh perpecahan lebih gampang daripada mencontoh konsolidasi,” ujarnya seraya tersenyum pahit. (Ika Wirastuti – Tempo News Room)
Berita terkait
Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam
1 menit lalu
Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam
Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.
Menjajal Atraksi Melangkah di Atas Atap Optus Stadium Perth yang Mendebarkan
35 menit lalu
Menjajal Atraksi Melangkah di Atas Atap Optus Stadium Perth yang Mendebarkan
Optus Stadium Perth, Australia menawarkan atraksi yang cukup ekstrem, melangkah di atas atap stadium dengan ketinggian 42 meter di atas permukaan tanah.