Wakil Presiden: Tahun 2003 Juga Berarti Tahun Kecemasan
Reporter
Editor
Senin, 25 Agustus 2003 10:59 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Walaupun digembar-gemborkan tahun 2003 ini menjadi tahun antikekerasan, tapi bagi Wakil Presiden Hamzah Haz tahun ini juga berarti tahun kecemasan. Selain karena krisis yang masih belum usai, juga akibat kenaikan harga yang nyaris serempak. "Kekhawatiran (adanya kecemasan itu) dampak dari berbagai kenaikan harga," kata Wapres seperti dikutip Ketua Umum Asosiasi Pendeta Indonesia, Cahyadi Nugroho, usai bertemu di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (2/1). Sayangnya, dalam pertemuan dengan para pendeta itu, Hamzah tidak mengulas lebar dampak kenaikan harga yang bisa sangat mengkhawatirkan masyarakat luas. Dia hanya menjelaskan, sebenarnya kenaikan harga tidak akan berarti terlalu berat jika daya beli masyarakatpun meningkat. Karena itu, ujar Hamzah, harapan yang harus dikembangkan pada tahun baru ini adalah bagaimana mengupayakan kenaikan pendapatan masyarakat, termasuk dengan membuka lapangan kerja baru. Cahyadi sendiri menjelaskan, walaupun berat, tahun ini harus dihadapi dengan optimis. Asosiasi yang dinyatakan memiliki anggota 10.000 pendeta itu menyatakan akan mengadakan konferensi pendeta se Indonesia yang kemudian akan dilanjutkan ke tingkat ASEAN. Mereka juga siap membantu pemerintah untuk mendinamiskan dialog antarumat beragama dalam menyelesaikan berbagai masalah, termasuk konflik yang terjadi di berbagai daerah dengan latar belakang agama. (Dede Ariwibowo-Tempo News Room)
Berita terkait
Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
1 menit lalu
Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?