TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan tidak akan mengganti biaya rumah sakit yang selalu tombok dalam perawatan masyarakat miskin lewat Askeskin.Menurut Sultan, jaminan Askeskin merupakan tanggung jawab pemerintah pusat sehingga jika muncul persoalan tidak bisa dibebankan ke daerah. "Saya mendapat laporan sejumlah rumah sakit di DIY harus tombok dalam merawat pasien Askeskin. Klaim yang diajukan sejumlah rumah sakit ternyata tidak sepenuhnya dibayar oleh PT Askes. Tapi saya tidak mau kalau harus mengeluarkan dana dari APBD untuk menutup kerugian sejumlah rumah sakit itu," kata Sultan di kantornya, Selasa (21/8).Sejumlah rumah sakit dilaporkan mengalami gangguan keuangan karena klaim mereka tidak dibayar penuh oleh PT Askes. Persoalan itu, kata Sultan, mestinya diselesaikan pemerintah pusat dengan membuat aturan yang rinci, detil dan transparan.Persoalan yang ada selama ini, kata Sultan, sejumlah rumah sakit terpaksa memberikan obat kepada pasien Askeskin, padahal obat tersebut tidak termasuk dalam daftar obat esensial nasional (DOEN) yang diganti PT Askes. Kondisi itu, kata Sultan, harus dibicarakan, karena tidak semua pasien bisa disembuhkan dengan obat yang masuk DOEN.Seperti diberitakan, sejumlah rumah sakit di Provinsi DI Yogyakarta harus tombok dalam merawat pasien Askeskin. RSUP Sardjito, misalnya, mereka harus tombok rata-rata Rp 5 miliar setahun lantaran tidak semua klaim yang diajukan dibayar sepenuhnya oleh PT Askes.Syaiful Amin
Donald Trump tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya setelah undang-undang jaminan kesehatan baru lolos di Kongres dan hampir menggantikan Obamacare.