TEMPO Interaktif, Serang:Kekeringan dan kelangkaan air bersih di Provinsi Banten terus meluas. Saat ini kekeringan tidak hanya melanda Kabupaten Lebak dan Serang, tetapi meluas hingga ke Cilegon dan Pandeglang.Di Kota Cilegon kekeringan melanda Kecamatan Grogol dan Kecamatan Pulomerak. Dari delapan kelurahan di Kecamatan Gorogol, dua di antaranya dilanda kekeringan parah."Sudah tiga bulan kami kami dilanda kekeringan," ujar Muhyi, warga Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol. Dia mengatakan kekeringan kali ini cukup parah. Tiga bulan lalu sebelum datang musim kemarau, warga di daerah ini sudah kesulitan air bersih.Di Kabupaten Serang, akibat kekeringan, seluas 1.750 hektare tanaman padi mengalami puso. Sebelumnya, Agustus lalu, Dinas Pertanian mendata hanya 935 hektare yang mengalami kekeringan."Areal kekeringan memang meluas," kata Dadan Hermawan, Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Serang, Senin (13/8). Dia mengatakan lahan sawah yang mengalami kekeringan tersebar di 12 kecamatan.Hermawan mengatakan saat ini Dinas Pertanian tengah mengoptimalkan bantuan pompa air yang diberikan kepada petani sehingga kekeringan tidak meluas ke wilayah pertanian lain.Kekeringan juga melanda warga di Kabupaten Pandeglang. Ratusan warga di Kecamatan Panimbang, Angsana, Sumur, dan Pagelaran kesulitan untuk mendapatkan air bersih.Mereka harus mengandalkan kiriman air bersih PDAM dari Kota Pandeglang. Untuk mendatangkan air bersih warga harus membayar ongkos kirim Rp 250 per tanki. Sedangkan warga di Kecamatan Sumur harus membeli air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.Wakil Ketua Komisi B DPRD Pandeglang Sah Suherjadi mendesak Pemerintah Kabupaten Pandeglang turun tangan mengatasi kekeringan ini. Ia meminta dinas terkait jangan hanya melakukan investigasi atau pendataan, tapi harus segera mengirim bantuan."Kirim bantuan air, jangan hanya pintar berpolemik di koran," ujarnya kesal saat meninjau persiapan air di Kantor PDAM Pandeglang.Faidil Akbar