TEMPO Interaktif, Klaten:Dari 1.022 peserta ujian kesetaraan Paket B atau setara dengan SMP di Kabupaten Klaten, peserta yang tidak lulus sebanyak 112 orang atau sekitar 11 persen.Sebagian besar peserta ujian Paket B adalah siswa SMP yang gagal dalam ujian nasional, yakni 742 orang dan sisanya merupakan peserta program Paket B reguler, yakni 280 orang. Tingkat kelulusan peserta ujian dari sekolah formal lebih tinggi, yakni mencapai 6 persen atau hanya 43 orang yang tidak lulus. Sedangkan peserta program reguler yang tidak lulus persentasenya mencapai 25 persen.Sementara untuk Kejar Paket C atau setara dengan SLTA, dari 569 peserta, 11 di antaranya dari program reguler dengan tiga orang tidak lulus. Sementara peserta dari sekolah formal yang gagal dalam ujian nasional sebanyak 558 dengan tingkat kelulusan 92 persen.Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten baru mengumumkan hasil ujian kesetaraan pada hari ini atau terlambat dua hari dibandingkan daerah lain yang mengumumkan Sabtu lalu. Menurut Humas Dinas Pendidikan Klaten, Moch Isnaini, rekapitulasi hasil ujian sebenarnya sudah diterima Sabtu (21/7) lalu, namun karena alasan teknis, pengumuman baru disampaikan hari ini. "Tetapi kami sudah memberitahukan ke masing-masing sekolah yang siswanya mengikuti ujian kesetaraan pada hari Sabtu kemarin," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (23/7).Isnaini mengatakan keberhasilan siswa SMP maupun SLTA yang gagal dalam ujian nasional pada ujian kesetaraan ini tidak terlepas dari persiapan yang diberikan Dinas Pendidikan Klaten dengan memberikan modul untuk mengikuti ujian kesetaraan tersebut. Persentase kelulusan ujian kesetaraan di Klaten jauh lebih tinggi dibandingkan Kota Solo, yang untuk Paket C hanya 20 persen dan 50 persen untuk Paket B.Di Wonogiri, dari 1.543 peserta ujian kesetaraan Paket B, terdapat 249 peserta yang dinyatakan tidak lulus. Sedangkan pada kesetaraan Paket C, terdapat 102 peserta yang gagal dari 614 peserta ujian kesetaraan.Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, Bambang Eko Sarwono, hanya ada 5 siswa SLTA yang tidak lulus dalam ujian kesetaraan ini, sedangkan siswa SMP terdapat 69 siswa yang gagal. "Sebagian besar yang tidak lulus karena tidak mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan," kata dia.Imron Rosyid