TEMPO Interaktif, Tuban:Pemerintah Tuban, Jawa Timur, meminta nelayan di daerahnya tidak turun melaut, menyusul angin kencang dan ombak besar yang turun beberapa pekan ini dengan ketinggian minimal 1,5 meter.Badan Meteorologi dan Geofisika Surabaya menetapkan status waspada bagi pengguna laut, terutama perahu dan kapal kecil, karena tingginya gelombang laut.Menurut Sukristiono, juru bicara Pemkab Tuban, imbauan lisan dan tertulis sudah ditembuskan ke sejumlah instansi pemerintah, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Kimpraswil, Dinas Pertanian dan pemerintahan di kecamatan dan desa yang berlokasi di pinggir pantai."Nanti yang mengimbau nelayan, langsung dari staf kelurahan atau dari Dinas Kelautan dan Perikanan," tegasnya yang dihubungi Tempo, Sabtu (21/7) pagi.Dalam tiga hari ini angin kencang dan ombak di pantai Tuban rata-rata 1,5 meter hingga lebih dari 2 meter. Sebagian nelayan memilih tidak turun melaut. Sebagian besar dari mereka adalah nelayan tradisional.Selama tidak melaut, biasanya para nelayan di Tuban mencari penghasilan tambahan, seperti menjadi tukang ojek, kerja bangunan dan tukang becak. Tetapi, sebagian nelayan yang berada di kampung nelayan Kingking dan Pantai Bom, kerap terjebak rentenir.Kabupaten Tuban mempunyai panjang pantai sekitar 60 kilometer yang terbentang di pantai utara dari Kabupaten Rembang Jawa Tengah hingga Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kantong-kantong nelayan di Tuban, terdapat di sedikitnya delapan lokasi, seperti di kampung Kingking, pantai Bom, pantai Palang, dan Karang Dowo. Jumlah nelayan tercatat 9.000 orang lebih yang sebagian besar adalah nelayan tradisional.Sujatmiko