Unibraw Gelar KKN Pendampingan Wajib Belajar 9 Tahun
Reporter
Editor
Rabu, 18 Juli 2007 12:26 WIB
TEMPO Interaktif, Malang:Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang menyelenggarakan kuliah kerja nyata (KKN) tematik khusus pendampingan wajib belajar 9 tahun. Tujuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di pedesaan dan menurunkan jumlah anak usia sekolah yang belum tersentuh program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. "Mahasiswa harus ikut memaksimalkan program wajib belajar 9 tahun," kata Ketua pelaksana KKN tematik Pendampingan Wajib Belajar 9 Tahun, Suharyono, Rabu.Menurut dia, KKN Tematik akan diselenggarakan selama dua minggu dan dimulai pada 23 Juli mendatang. Sebanyak 100 orang mahasiswa dan 52 orang tenaga pendamping diterjunkan di 111 kecamatan dari 19 kabupaten se-Jawa Timur. Para mahasiswa akan melakukan berbagai kegiatan meliputi identifikasi anak usia sekolah yang tidak sekolah, pemberantasan buta huruf. Selain itu juga akan mengidentifikasi potensi lokal untuk ekonomi produktif, dan pendampingan terhadap anak dan orang tua. Selain KKN Tematik Pendampingan Wajib Belajar 9 tahun, Unibraw juga mengadakan KKN Tematik khusus pemberantasan buta hufuf. Program yang melibatkan 350 mahasiswa ini diharapkan mampu mengurangi jumlah penyandang buta huruf. Menurut Kepala Pusat Pusat Pelayanan Pengembangan Sumber Daya Alam (P3SDA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unibraw, Arifin Noor Sugiarto, lokasi pemberantasan buta huruf sebanyak 156 kecamatan pada 25 kabupaten di wilayah Jawa Timur. Untuk pelaksanaan KKN ini, LPPM Unibraw bekerja sama dengan Diknas Propinsi Jawa Timur. Program ini akan dilaksanakan hingga tahun 2008 mendatang. Unibraw berharap KKN tematik ini mampu memberikan sumbangan pemikiran sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Minimal masyarakat bisa membaca dulu baru dipikirkan peningkatan finansialnya," ujar Arifin. Bibin Bintariadi
Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi
54 hari lalu
Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi
Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).