TEMPO Interaktif, Sidoarjo: Ratusan korban Lapindo dari Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas) memblokir jalan Raya Gedangan rute Surabaya-Sidoarjo pada Kamis (5/7) ini. Akibatnya kemacetan memanjang di dua jalur sekaligus.Penutupan jalan ini sebagai bentuk protes warga yang enuntut uang kontrak dan jatah hidup bagi para pengontrak di Perumtas. “Hingga saat ini hanya pemilik rumah yang dapat, sementara yang berstatus kontrak sama sekali tidak dapat,” ungkap Gusdi Khotif, Koordinator Warga Perumtas.Padahal dari 6.652 unit rumah di Perumtas, hampir separuhnya dihuni oleh para pengontrak. “Ini berarti separuh warga Perumtas belum dapat uang kontrak,” katanya. Uang kontrak yang dituntut segera dicairkan adalah uang jatah kontrak selama dua tahun sebesar Rp 5 juta plus uang jatah hidup bulanan Rp 300 ribu per jiwa.Sebelum menutup jalan, warga sempat berunjuk rasa di depan kantor Lapindo Brantas Inc. Namun, ketatnya penjagaan dari aparat kepolisian membuat ratusan warga ini hanya bisa melakukan orasi di depan kantor tanpa diizinkan masuk. Bahkan perwakilan warga tidak diberi kesempatan untuk menemui perwakilan Lapindo.Larangan polisi ini yang menyulut kemarahan warga. Dengan menggunakan puluhan sepeda motor mereka akhirnya menutup jalan raya yang kebetulan berada tak jauh dari kantor Lapindo. Rohman Taufiq