TEMPO Interaktif, Kupang:11 warga dilaporkan hilang setelah perahu motor Terlanjur Sayang jurusan Katundu menuju ke Pulau Salura, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur, tenggelam Selasa (26/6) pukul 15.00 Wita.Hingga Kamis siang, proses pencarian korban yang melibatkan nelayan dan tim SAR dari Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabupaten Sumba Timur mengalami kendala karena tinggi gelombang laut mencapai 5 meter lebih. Diduga perahu tersebut tenggelam setelah dihantam gelombang laut.Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumba Timur, Marthen Kilimandu, yang dihubungi di Waingapu, Sumba Timur, mengatakan proses pencarian para korban hanya menggunakan peralatan seadanya. "Kami hanya menggunakan perahu nelayan yang ukurannya sangat kecil sehingga sulit menjangkau lokasi kejadian," ujarnya.Menurutnya, ketika melakukan pelayaran, perahu motor tersebut mengangkut 11 warga dan 40 zak semen. "11 warga ini diduga sudah terseret arus dan gelombang laut," lanjutnya.Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun El Tari Kupang mengeluarkan peringatan kepada para pemilik armada pelayaran dan nelayan untuk waspada karena saat ini gelombang laut di sebagian perairan NTT cukup tinggi. "Di Laut Timor dan bagian selatan NTT, tinggi gelombang mencapai 5 meter yang diakibatkan oleh angin kencang. Kondisi ini akan berlangsung sampai dengan lima hari ke depan," kata Kepala BMG Stasiun El Tari Kupang, Albert Kusbagio.Menurutnya, kecepatan angin mencapai 15-45 kilometer per jam sehingga berpengaruh langsung pada pembentukan ombak dibagian permukaan sebagian perairan. Angin kencang ini terjadi menyusul adanya perbedaan tekanan udara antara wilayah NTT dengan Australia.Jems de Fortuna