Wapres Dukung Pembatasan Jumlah Partai

Reporter

Editor

Rabu, 27 Juni 2007 18:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mendukung usulan pembatasan jumlah partai politik. Dukungan tersebut dinyatakannya setelah menerima rekomendasi perlunya pembatasan jumlah partai di parlemen yang diajukan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), salah satu organisasi pendiri Partai Golkar."Partai yang banyak itu tidak menghasilkan pemerintahan yang kuat untuk menjalan suatu tujuan yang baik," kata Kalla dalam sambutannya saat menerima peserta Pendidikan Politik Kader Bangsa Soksi di Kantor Wapres, Rabu (27/6). Kalla mengatakan, untuk mencapai tujuan kesejahteraan bangsa diperlukan pemerintahan yang kuat. Kalla mengakui ada negara yang sukses dengan sistem dengan banyak partai seperti Belanda dan Perancis. Namun di negara itu, kata dia, partai memiliki tanggung jawab yang jelas kepada negara dan partai tidak bekerja untuk kepentingan partai saja. Kalla meyakini jumlah partai yang sedikit akan membuat jalannya politik dan pemerintahan lebih efektif. Seperti dalam bisnis, kata dia, jika banyak perusahaan tapi berskala kecil dan tidak ada sinergi maka tidak bisa tercipta dunia usaha yang efisien. Kalla mengatakan, kegagalan pembatasan partai politik pada masa lalu terjadi karena prinsip check and balances tidak berjalan. Jumlah partai yang sedikit, kata dia, bukan berarti tidak demokratis karena Amerika Serikat berhasil menjaga demokrasinya dengan sistem tersebut. Penyederhanaan jumlah partai, kata Kalla, tetap menjamin pencapaian tujuan bangsa dengan cara demokratis tapi juga dibarengi dengan pemerintah yang solid dengan tetap ada suatu check and balances. "Untuk mencapai tujuan kesejahteraan kemakmuran dan kemandirian kita butuh pemerintahan yang kuat tapi terawasi secara demokratis," ujarnya. Namun Kalla menegaskan bahwa pembatasan jumlah partai tetap harus menggunakan mekanisme yang demokratis. Pembatasan, lanjutnya, dilakukan lewat electoral treshold yang sudah disetujui yang akan terus diperbaiki. Kalla juga mengulang pandangannya yang sering disampaikan dalam berbagai kesempatan yakni bahwa politik dan demokrasi hanyalah proses untuk mencapai tujuan yang utama yakni kesejahteraan dan kemandirian bangsa. Antara tujuan dengan proses, ia melanjutkan, tidak dapat diputar balik. Dalam pertemuan sebelum jamuan makan siang dengan wapres, Soksi menyampaikan sejumlah rekomendasi yang digodok dalam Pendidikan Politik Kader Bangsa. Ketua penyusun rekomendasi, Y. Rawindandono, menyatakan Soksi mengusulkan beberapa rekomendasi di bidang politik antara lain perlunya amandemen terhadap UUD 1945 yang sejalan dengan Pancasila dan pembatasan jumlah partai di parlemen untuk mempertegas sistem presidensial. Kemarin beberapa partai berupaya menggalang koalisi tandingan terhadap koalisi Golkar dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Ada upaya dari partai-partai yang mengaku besar untuk melanggengkan tiraninya dan membatasi ruang gerak partai kecil dan sedang," kata Mahfud Sidik anggota parlemen dari Partai Keadilan Sejahtera. OKTAMANDJAYA WIGUNA

Berita terkait

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

13 menit lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

15 menit lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Sumbang Poin Kedua saat Indonesia vs Hong Kong, Lanny / Ribka Ungkap Kunci Kemenangannya

34 menit lalu

Piala Uber 2024: Sumbang Poin Kedua saat Indonesia vs Hong Kong, Lanny / Ribka Ungkap Kunci Kemenangannya

Lanny / Ribka turun di partai kedua sebagai ganda pertama saat Indoneisa vs Hong Kong di Grup C Piala Uber 2024 pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

39 menit lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

42 menit lalu

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

Bank Raya mencetak laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 9,16 miliar atau tumbuh 109,56 persen yoy.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

56 menit lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

56 menit lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

56 menit lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

1 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

1 jam lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya