Marwah Daud: Yang Terpenting Penundaan Kenaikan Harga BBM
Reporter
Editor
Selasa, 15 Juli 2003 16:15 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Salah satu anggota Kaukus Penyelamat Bangsa, Marwah Daud Ibrahim, menyatakan terima kasih atas ditundanya tarif telepon. Namun, dia menilai, yang lebih penting adalah penundaan tarif bahan bakar minyak dan listrik. Kalau tarif telepon memang tidak layak naik. Seperti di negara maju itu, semakin maju teknologi yang digunakan maka beban bagi masyarakat penguna telepon juga akan makin ringan, kata Marwah Daud Ibrahim kepada wartawan di gedung MPR DPR, Kamis (16/1) siang. Namun, Marwah menilai, yang terpenting adalah penundaan tarif bahan bakar minyak dan listrik. Karena kedua kebutuhan itu lebih memiliki implikasi dan efek domino yang lebih beruntun terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat. Menurutnya, dalam selang waktu pembahasan soal tarif BBM dan listrik, lebih baik harga dikembalikan ke asal sebelum ada kenaikan. Sehingga selama pembahasan berlangsung, efek dari kenaikan bisa lebih diredam. Dengan begitu kan ada waktu yang lebih panjang untuk pembahasan, disamping juga mengurangi dampak domino tadi, tuturnya. Marwah mengungkapkan, Kaukus Penyelamat Bangsa sendiri akan melakukan tekanan dengan menagih janji Ketua DPR. Dalam rapat konsultasi dengan Pemerintah, Ketua DPR berjanji bahwa semua hasil rapat akan dibawa dalam sidang pleno DPR. Menanggapi unjuk rasa mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat yang meminta dibatalkannya kenaikan tarif BBM, ia mengatakan setuju. Marwah menambahkan, perubahan akan terjadi bila ada tuntutan yang sistematis dan dengan dasar yang baik. Dia memberikan waktu bagi pemerintah selama 2x24 jam untuk melakukan pembahasan tentang kenaikan BBM dan listrik itu. "Kalau tidak, Kaukus akan minta sidang paripurna. Bukan menterinya yang akan diminta hadir, tapi langsung Presidennya," tegasnya. (Andi DewantoTempo News Room)
Berita terkait
Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram
9 menit lalu
Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.