TEMPO Interaktif, Magetan:Mengantisipasi ancaman gagal panen, Dinas Pertanian Magetan, Jawa Timur, melarang petani setempat menanam padi sejak Juni ini. Hal ini disampaikan melalui surat edaran maupun penyuluhan secara langsung ke petani."Kami minta agar petani tidak memaksakan diri untuk menanam padi. Kami takut bulan ini terjadi pergantian musim dari penghujan ke kemarau," kata Sutasman, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Dinas Pertanian Magetan, Rabu (6/6).Akibat pergantian musim, lanjut Sutasman, tanaman padi akan mengalami kekeringan karena kurang pengairan. "Sebagian besar areal sawah di Magetan tergantung dari curah hujan," ujarnya. Berdasarkan data Dinas Pertanian Magetan, luas areal sawah setempat sekitar 12 ribu hektare.Ia mengatakan petani tak bisa tergantung dari pengairan irigasi maupun sumur pompa dalam karena debit air irigasi maupun sumur pompa saat ini telah mengalami penurunan.Oleh sebab itu, pihaknya menganjurkan agar petani menanam tanaman bermusim pendek dan tidak membutuhkan pengairan yang banyak. "Seperti jagung dan kacang," ujarnya. Namun. ia mengakui Dinas Pertanian Magetan tidak mampu berbuat banyak jika petani tetap memaksa menanam padi.Menurut Ketua Kelompok Tani Gading di Desa Ngariboyo, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Sudibyo, di daerah setempat petani sudah mulai menanam tanaman palawija. "Ada beberapa yang masih tanam padi. Kami tidak terpengaruh adanya larangan tersebut," tandasnya.DINI MAWUNTYAS
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
6 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.