TEMPO Interaktif, Kupang:Seorang bocah berusia sembilan tahun tewas mengenaskan setelah seekor Komodo menyerang perkampungan penduduk di lokasi Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Sabtu lalu. Biawak pembunuh ini termasuk salah satu dari puluhan populasi Komodo yang dilindungi diwilayah itu.Biawak raksasa ini muncul tiba-tiba dari arah belakang saat Mansur (korban tewas) bersama dua rekannya membuang hajat di semak belukar yang tak jauh dari perkampungan penduduk. Korban tewas sesaat setelah sebagian tubuhnya dicabik-cabik. Paha kanan korban, perut, tungkai kanan dan wajah mengalami luka parah mengakibatkan korban tewas seketika. "Diduga racun Komodo yang berada di gigi dan ludah menjadi penyebab tewasnya korban selain karena kehabisan darah," kata Kapolres Manggarai Barat, Butje Hello, yang dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (4/6). Kasus penyerangan Komodo terhadap warga, menurut Butje, merupakan kasus yang ke-enam dengan jumlah korban sebanyak enam orang. "Korban tewas pertama adalah seorang wisatawan asal Swiss tahun 1975. Sedangkan korban tewas kedua adalah Mansur, Siswa SD Negeri Komodo, Kampung Komodo. Empat korban lainnya masih hidup namun dalam kondisi cacat fisik," kata Butje.Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Komodo, Vinsensius Latif, dalam keterangan terpisah mengatakan, keluarga korban telah meminta pihaknya agar menangkap dan memindahkan Komodo tersebut ke lokasi lain disekitar Taman Nasional Komodo guna menghindari kemungkinan jatuhnya korban yang lain. Warga juga meminta agar pengelola taman membuat pagar pembatas untuk memisahkan lokasi perkampungan penduduk. "Permintaan warga sangat positif. Kami akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan Depertemen Kehutanan untuk secepatnya merespon permintaan ini," kata Vinsensius.Menurutnya, Komodo ganas itu rencananya akan dipindahkan ke Pulau Rinca (Loh Buaya) atau ke Pulau Padar. "Komodo itu segera dipindahkan karena sudah pernah merasakan darah dan daging manusia. Dikuatirkan suatu saat nanti, Komodo tersebut kembali menyerang perkampungan dan memangsa manusia," ujarnya. Kampung Komodo yang berpenduduk sekitar 200 KK berada didalam lokasi Taman Nasional Komodo.Masyarakat setempat sudah berulang kali meminta pihak berwenang agar membangun pagar pembatas tetapi permintaan itu hingga kini belum terwujud.Jems de Fortuna
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya
4 Juli 2023
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya
Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.