Mayoritas Kosmetik Cina Berbahaya

Reporter

Editor

Senin, 28 Mei 2007 18:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan bahwa kebanyakan kosmetik dari Cina mengandung bahan berbahaya, merkuri. Menurut Kepala Badan Pengawas, Husniah Rubiana Thamrin Akib, merkuri merupakan racun yang dapat merusak berbagai organ tubuh. "Bisa merusak saraf, ginjal, juga kulit," kata Ance, panggilannya, usai rapat kerja dengan Komisi Kesehatan DPR-RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin siang.Mayoritas kosmetik Cina, kata Ance, masuk secara ilegal. Sehingga, kosmetik itu tak melalui pengujian teknis dari Badan Pengawas. "Kosmetik itu diselundupkan bersama barang-barang lain yang masuk ke Indonesia," katanya. Ia meminta masyarakat berhati-hati dalam memilih kosmetik, terutama kosmetik dari Cina. Cara yang paling gampang adalah dengan melihat ada tidaknya izin dari Badan Pengawas pada kemasan kosmetik. "Kalau ada izin, berarti sudah melewati pengujian".Badan Pengawas, kata Ance, telah bekerja sama dengan bea dan cukai untuk mengawasi masuknya kosmetik ilegal. Selain itu, Badan Pengawas juga menjalin kerja sama dengan dinas perindustrian, perdagangan, dan Asosiasi Perusahaan Kosmetik (PERKOSMI). Menurut dia, Badan Pengawas terus mengintensifkan pengawasan produk kosmetik yang beredar di pasar. Operasi pengawasan dilakukan di seluruh Indonesia dan melibatkan Balai Pengawas Obat dan Makanan Provinsi. Pengawasan dilakukan pada distributor, importir, dan pengecer kosmetik. Hasilnya, Ance melanjutkan, selama triwulan pertama 2007, telah diperiksa 414 distributor kosmetik. Dari jumlah itu, sebanyak 129 distributor melakukan pelanggaran distribusi. "Kami menarik dan memusnahkan produk yang tak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan," katanya. PRAMONO

Berita terkait

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

26 Oktober 2023

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.

Baca Selengkapnya

Temuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie

26 April 2023

Temuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie

YLKI berharap BPOM dapat memastikan apakah mi instan yang dijual di Taiwan juga beredar di Indonesia dan mengandung cemaran etilen oksida.

Baca Selengkapnya

BPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG

23 Oktober 2022

BPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG

BPOM menyatakan selalu melakukan patroli siber karena maraknya penjualan produk obat yang tidak aman.

Baca Selengkapnya

BPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan

23 Oktober 2022

BPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan

BPOM menduga cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol berasal dari empat bahan tambahan yang digunakan dalam obat sirup.

Baca Selengkapnya

Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022

22 Agustus 2022

Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022

Bio Farma menargetkan vaksin Indovac memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan POM pada awal September 2022.

Baca Selengkapnya

Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan

12 Agustus 2022

Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan

Masyarakat diminta memperhatikan label pada kemasan plastik makanan dan minuman sebagai investasi kesehatan untuk jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Tepis Isu MS Glow Produk Abal-Abal dan Repacking, Kosme: Tidak Benar

27 Maret 2022

Tepis Isu MS Glow Produk Abal-Abal dan Repacking, Kosme: Tidak Benar

Produk perawatan kulit MS Glow milik Crazy Rich Malang Gilang Widya Permana dan Shandy Purnamasari belakangan ini ramai dipertanyakan keasliannya.

Baca Selengkapnya

Badan POM Perketat Pengawasan Produk Kosmetik dan Jamu Tak Berstandar Mutu

16 Maret 2022

Badan POM Perketat Pengawasan Produk Kosmetik dan Jamu Tak Berstandar Mutu

Badan POM berupaya menekan peredaran produk kosmetik dan jamu yang diproduksi tidak sesuai standar mutu dan keamanan.

Baca Selengkapnya

Vaksin Booster Sinopharm Tersedia di 350 Klinik Kimia Farma

16 Februari 2022

Vaksin Booster Sinopharm Tersedia di 350 Klinik Kimia Farma

Sebanyak 350 klinik Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia siap melaksanakan vaksinasi lanjutan atau booster dengan vaksin Sinopharm,

Baca Selengkapnya

Simak, Ini Efikasi dan Keamanan Vaksin Pfizer di Indonesia

28 Agustus 2021

Simak, Ini Efikasi dan Keamanan Vaksin Pfizer di Indonesia

Vaksin Pfizer yang telah diterbitkan oleh BPOM RI terbukti efektif dan aman digunakan.

Baca Selengkapnya