TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI masih mendalami motif pelaku penyerangan tiga anggotanya di Cikokol, Tangerang, Banten. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan pemeriksaan pelaku akan dilakukan setelah pelaku menjalani perawatan medis.
"Kami tidak boleh memaksakan mengambil keterangan hingga kondisinya memungkinkan," kata Boy di kantornya, Kamis, 20 Oktober 2016.
Pelaku yang diketahui berinisial SA itu menyerang secara membabi buta menggunakan golok serta melempar sumbu menyerupai bahan peledak sebanyak dua batang ke pos polisi Cikokol tadi pagi. Warga Lebak Wangi, RT 04 RW 03, Kelurahan Sepatan, Kabupaten Tangerang, itu melukai tiga polisi di bagian dada dan punggung.
Baca: Menteri Yohana Ajak Publik Hormati Pelaksanaan Hukum Kebiri
Boy menuturkan pria kelahiran Jakarta, 16 November 1994, itu merupakan pengangguran. SA diduga menjadi simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal ini berdasarkan stiker berlambang ISIS yang dia tempel di pos polisi Cikokol. "Kami belum jelas soal stiker, apakah pelaku yang memasang atau sudah terpasang sebelumnya," ucapnya.
Beredar kabar bahwa SA berafiliasi dengan jaringan Daulah Islamiyah. Namun Boy belum dapat membenarkannya. "Kami belum dapat memastikan dia dari kelompok teror yang mana," ujar Boy.
Meski demikian, Boy menduga pelaku memang berafiliasi dengan kelompok teror tertentu. Musababnya, SA membawa bahan peledak. "Karena tidak semua pelaku kejahatan bisa membuat bahan peledak, kecuali mereka yang mempunyai latar belakang teror."
DEWI SUCI RAHAYU