TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban badai Matthew di Haiti, Amerika Tengah, semalam. Begitu pula dengan anggota Polri yang tengah berada di sana dalam rangka United Nations Stabilization Mission Haiti. Menurut dia, seluruh anggota Polri tersebut dalam keadaan selamat.
"Info yang kami terima dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuba, tidak ada WNI yang menjadi korban," ujar Armanatha saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 Oktober 2016.
Arrmanatha mengatakan terdapat 25 anggota Polri dalam UN Stabilization Mission Haiti. Namun info terakhir menyebutkan mereka dalam kondisi aman. "Komunikasi memang sempat terganggu karena dampak badai," ujarnya
Tadi malam, badai Matthew menyerang Haiti, Amerika Tengah. Kerusakan terparah akibat badai tersebut terjadi di bagian selatan Haiti di mana angin bergerak dengan kecepatan 200 kilometer per jam. Badai itu menyebabkan Haiti terisolasi. Jalur yang menghubungkan ibu kota Haiti, Port-au-Prince, dengan semenanjung selatan terputus.
Seperti dikutip dari kantor berita CNN International semalam, badai tersebut menewaskan 108 orang. Sebanyak 1.580 rumah juga terkena banjir dan 3.125 keluarga terdampak oleh badai itu. Sekitar 300 ribu penduduk pun mengungsi. Selain menyerang Haiti, badai Matthew menyerang Republik Dominika dan St. Vincent. Saat ini, badai bergerak ke arah Amerika.
Berdasarkan peringatan darurat dari National Hurricane Center, Federal Emergency Management Agency, dan National Weather Service AS, badai Matthew akan melanda kawasan di sepanjang pantai timur Amerika. Dampak paling parah diprediksi akan melanda kawasan Florida, Georgia, South Carolina, dan North Carolina.
ANGELINA ANJAR SAWITRI