Aturan Pengawasan Unggas Akibatkan Harga Ayam Melonjak
Selasa, 27 Maret 2007 21:20 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Palangkaraya:Harga daging ayam di Kota Palangkaraya saat ini melonjak tajam. Dari yang semula harganya Rp. 12.500,- per Kilogram (Kg) sekarang naik menjadi Rp. 16.500,- per Kg.Kenaikan yang cukup tajam dalam sepekan ini dipicu akibat dari diberlakukannya Peraturan Daerah (Perda) Nomer 32 Tahun 2004 tentang pengawasan dan peraturan unggas yang dikeluarkan pemerintah Kota Palangkaraya.Aturan itu menyebutkan, para pemasok ayam dari luar Kalteng dikenai pungutan Rp. 2.500,- per ekor. Akibatnya para pemasok unggas dari Banjarmasin, Kalsel memboikot perda ini dengan tidak lagi mnegirimkan ayam ke Palangkaraya. Padahal kebutuhan ayam dikota ini hampir 90 persen berasal dari sana.Dari pantauan TNR didua pasar diKota Palangkaraya yakni Pasar Palangkasari dan Pasar Kahayan,Selasa (27/3), sejumlah pedagang mengakui kenaikan harga unggas ini sudah mulai bernjak naik yang cukup tinggi sejak sepekan ini. Namun para pedagang mengaku tidak bisa berbuat banyak karena harga beli dari para peternak juga sudah mahal.Hanifah (33) seorang pedagang ayam di Pasar Palangkasari mengungkapkan, harga ayam mulai naik dirasakan sejak beberapa waktu lalu (Sabtu,24/3). Menurutnya kenaikan harga tidak langsung drastis namun berlangsung setiap hari. Ia menduga kenaikan harga ini dipicu karena semakin berkurangnnya pasokan ayam untuk kebutuhan kota yang diakibatkan adanya boikot dari pemasok ayam dari Banjarmasin, Kalsel."Memang saat ini mash ada sebagian pemasok ayam dari Banjarmasin yang mengirim ke Palangkaraya. Tapi harganya juga tinggi. Memang pemasok dari Banjarmasin dikenai retrebusi Rp. 2.000,- perekor. Tapi pada akhirnya hal itu dimasukan oleh pemasok keharga jual ayam yang kami beli. Akibatnnya harga yang kami jual juga turut naik," keluhnya.karana WW
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Unggas di Jakarta Rawan Penyakit
16 Desember 2014
Unggas di Jakarta Rawan Penyakit
"Terutama masalah kesehatan unggas," kata Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan Sri Hartati.
Pemerintah Ngotot Berlakukan Perda Pengendalian Unggas
15 Maret 2010
Pemerintah Ngotot Berlakukan Perda Pengendalian Unggas
Pemerintah DKI Jakarta akan tetap memberlakukan peraturan tentang pengendalian unggas. Langkah itu ditempuh menyusul berkembangnya kabar tentang penyebaran virus flu burung di India.
Sertifikasi Unggas Terkesan Lamban
20 Oktober 2008
Sertifikasi Unggas Terkesan Lamban
Tetapi dalam praktiknya, pelaksanaan sertifikasi masih banyak yang belum dimulai. "Belum semua dapat berjalan serentak," kata Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat Chaidir Taufik.
30 Warga Bekasi Tak Lulus Sertifikasi Unggas
4 Mei 2007
30 Warga Bekasi Tak Lulus Sertifikasi Unggas
Kepala Seksi Pengawasan Produk Asal Hewan di Bidang Kesehatan Veteriner pada Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota Bekasi Satia Sri Wijayanti Anggraini mengemukakan hanya 30 dari 60 pemilik unggas yang mengembalikan formulir pendaftaraan sertifikasi yang dinyatakan lulus.
8822 Unggas di Jakarta Selatan Telah Bersertifikat
2 April 2007
8822 Unggas di Jakarta Selatan Telah Bersertifikat
Sejumlah 10.410 unggas di wilayah Jakarta Selatan telah didaftarkan dalam program sertifikasi unggas. Sebanyak 8822 unggas diantaranya telah memiliki sertifikat...
Sertifikasi Unggas Diperpanjang
5 Maret 2007
Sertifikasi Unggas Diperpanjang
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang masa pendaftaran unggas sampai akhir bulan ini.
Jakarta Selatan Baru Keluarkan 7.497 Sertifikat Unggas
28 Februari 2007
Jakarta Selatan Baru Keluarkan 7.497 Sertifikat Unggas
Belum tuntasnya pemberian sertifikat lantaran banjir dan terbatasnya jumlah petugas.
Sutiyoso Sertifikasi Unggas-Unggasnya
24 Januari 2007
Sutiyoso Sertifikasi Unggas-Unggasnya
Ada 11 ekor unggas yang didaftarkan, semuanya dipelihara di rumahnya di Menteng, Jakarta Pusat.