TEMPO.CO, Madiun - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan Sekitarnya (KPH Lawu DS) menutup jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan yang terjadi di petak 19 wilayah Kabupaten Ngawi pada Senin sore, 28 Agustus 2017.
“(Pendakian Gunung Lawu) ditutup selama dua hari, kemarin dan hari ini,” kata Supervisor Wisata dan Aset KPH Lawu DS, Dwi Sulistjorini, Rabu, 30 Agustus 2017.
Baca juga: Pendaki Tewas, Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup
Menurut dia, jalur pendakian melalui Cemoro Sewu bakal dibuka kembali pada Kamis, 31 Agustus 2017. Rencana itu diberlakukan setelah api di petak 19 berhasil dipadamkan pada Selasa sore. Kendati demikian, Perhutani dan sejumlah pihak terkait tetap mewaspadai terjadinya kebakaran hutan yang berisiko bagi pendaki.
Upaya yang dilakukan adalah menyiapkan petugas pemadam kebakaran. Selain itu, membuat ilaran (batas penyekatan atau pembersihan kawasan hutan secara melingkar) untuk jalur api agar tidak membakar tegakan kayu di hutan. “Cuaca saat ini panas sekali dengan angin yang sangat kencang. Khawatir (kebakaran) timbul lagi,” ujar Lis, panggilan Dwi Sulistjorini, kepada Tempo.
Akibat terjadinya kebakaran dan badai, ia melanjutkan, pedagang di pos 5 atau Hargo Dalem Gunung Lawu memilih turun. Ini dilakukan untuk menjaga keselamatan mereka. “Warung Mbok Yem (salah satu tempat makan dan minum di pos 5) tetap tegak berdiri tidak diterjang badai. Hanya orangnya yang turun,” kata Lis.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun Fery Yoga Saputra mengatakan, untuk mengantisipasi kebakaran hutan yang menyebabkan penutupan jalur pendakian Gunung Lawu, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. “Perhutani, Polsek, Koramil, serta relawan yang berdomisili di Cemoro Sewu,” tuturnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO