Mereka mengaku intel dan meminta korban untuk masuk ke mobil dan menginterogasi seakan-akan ada kesalahan. Intel gadungan itu juga meminta korban menunjukkan identitasnya. Saat membuka dompet itulah, uang korban dirampas. Korban kemudian dibawa keliling dan diturunkan sekitar lima kilometer dari lokasi sebelumnya.
Aksi perampok itu selanjutnya juga terjadi pada 1 Oktober 2015, yang menimpa Budi, tukang becak, warga Aceh Besar. Dia dicegat saat melintas di Jalan Teuku Umar, Banda Aceh. Becaknya berisi aneka barang aksesori senilai Rp 15 juta. Intel gadungan itu kemudian meminta korban menunjukan identitas dan dibawa ke dalam mobil. Barang-barangnya juga ikut diangkut mereka. Setelahnya korban diturunkan dan ditinggalkan begitu saja.
Baca juga:
Heboh Kampus Bodong, 4 Kampus Bermasalah Diaktifkan Lagi
Kabut Asap, Warga Riau Borong Tabung Oksigen
Pelaku juga merampok salah seorang korban yang lain dengan memakai modus yang sama, di depan SPBU Meuraxa, Banda Aceh. Korban mengaku rugi sekitar Rp 10 juta, setelah tasnya dibawa kabur. “Kami kemudian membentuk tim untuk mengejar pelaku,” kata Kapolresta Banda Aceh.
Polisi mengamankan pelaku bersama satu unit mobil yang digunakan untuk melakukan aksinya. Polisi ikut menyita delapan dompet, sejumlah topi serta uang senilai Rp 15 juta.
ADI WARSIDI