Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusdi Kirana Seorang Gusdurian?

image-gnews
Rusdi Kirana. Tempo/Imam Sukamto
Rusdi Kirana. Tempo/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar bergabungnya Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kiranake dalam susunan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menimbukan kencaman dari pecinta Gus Dur atau mendiang mantan Presiden Abdurahman Wahid. Menurut kabar yang beredar, menyebutkan masuknya Rusdi ke dalam PKB karena dirinya seorang Gusdurian atau pecinta Gus Dur.

Meski Gus Dur telah wafat, tetapi nama dan pemikirannya masih memikat banyak orang.  Dan untuk membuat pemikiran Gus Dur tetap hidup, ada sebuah komunitas yang berisikan pecinta Gus Dur dengan menamakan diri sebagai Gusdurian.

Seperti ramai diberitakan, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar memang memasukkan nama Rusdi di jabatan struktural, yakni sebagai Wakil Ketua Umum PKB. Penunjukan itu, diklaim Muhaimin bahwa telah melewati proses dan diskusi bersama para petinggi PKB dan tokoh NU.

Bergabungnya Rusdi diharapkan akan meningkatkan elektabilitas partai ini. Kehadiran Rusdi dianggap penting, apalagi baru saja meluncurkan koran bertajuk Harian Nasional yang dibagikan secara gratis di dalam maskapainya. PKB berhitung, koran milik Rusdi dibaca 3 juta calon pemilih setiap hari.

Rusdi yang merupakan salah satu pendiri Lion Air bersama kakaknya, Kusnan Kirana tercatat sebagai orang terkaya nomor 33 dari 40 orang terkaya di Indonesia pada 2012. Kekayaan yang Kusnan dan Rusdi Kirana miliki berkisar US$ 900 juta per 2012.

Sementara dalam pengakuan kepada media saat ditemui di kantor PKB kemarin, Rusdi mengaku bergabung ke PKB lantaran merasa berutang budi dengan sosok Gus Dur. "Karena visi kebangsaan dan pluralismenya, Gus Dur membuat saya sebagai anak China merasa diakui sejajar dengan saudara-saudara saya dari etnis lain di negeri ini," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur yang dihubungi melalui telepon pada Senin, 13 Januari 2014 mengatakan. "Kalau ditanya apakah Rusdi Kirana seorang Gusdurian saya no comment," ujarnya.

Namun tetap saja masuknya Rusdi menuai kecaman. Para pecinta Gus Dur menganggap bila benar Rusdi seorang Gusdurian seharusnya tidak masuk dan bergabung dengan kelompok yang berkhianat kepada Gus Dur. Dan hingga kini, pecinta Gus Dur tetap mengecam bergabungnya Rusdi ke PKB. 

HADRIANI P | BERBAGAI SUMBER
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Anas Ditahan | Ariel Sharon | Terbang dari Halim | Terminal Lebak Bulus |

Berita Terpopuler
Setya Novanto Bantu Akil Menangkan Soekarwo?
Rhoma Irama Sebut Densus 88 Kurang Profesional
Kenapa Anas ''Berterima Kasih'' kepada Abraham?
Al-Quran dan Tan Malaka, Bacaan Anas Urbaningrum
Persamaan Mahfud MD - Dahlan: Sama-sama Ndeso

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bunyi TAP MPR yang Diminta Keluarga Gus Dur untuk Ditarik dan Dipulihkan di Kurikulum Sekolah

3 hari lalu

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Bunyi TAP MPR yang Diminta Keluarga Gus Dur untuk Ditarik dan Dipulihkan di Kurikulum Sekolah

Keluarga Abdurrahman Wahid meminta pemulihan nama Gus Dur sampai ke kurikulum dalam pelajaran sekolah usai TAP MPR Nomor II/MPR/2001 dicabut.


Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR RI dengan Keluarga Besar Gus Dur

4 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberi sambutan dalam Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR bersama Keluarga Besar Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid di Gedung Parlemen Jakarta, Minggu 29 September 2024. Dok. MPR
Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR RI dengan Keluarga Besar Gus Dur

Bamsoet mendorong agar nama baik Presiden ke-4, yang dikenal luas sebagai Gus Dur, segera dipulihkan.


Keluarga Terima Surat Pencabutan TAP MPR soal Gus Dur

4 hari lalu

Tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid tiba di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 31 Januari 2024. Gerakan Nurani Bangsa yang digawangi para tokoh bangsa mendatangi Komisi Pemilihan Umum. Salah satu pembahasannya adalah mengenai netralitas bagi penyelenggara negara pada pemilihan umum (pemilu) 2024. TEMPO/Subekti.
Keluarga Terima Surat Pencabutan TAP MPR soal Gus Dur

TAP MPR Nomor II/MPR/2001 mengenai pertanggungjawaban Presiden Gus Dur yang isinya pemberhentian Gus Dur sebagai presiden tidak berlaku lagi.


MPR Cabut 3 TAP MPR Soal Sukarno, Soeharto, dan Gus Dur, Bagaimana Bunyinya?

6 hari lalu

Presiden Sukarno dan Soeharto
MPR Cabut 3 TAP MPR Soal Sukarno, Soeharto, dan Gus Dur, Bagaimana Bunyinya?

MPR cabut 3 TAP MPR terkait putusan perundang-undangan terhadap 3 mantan Presiden RI yaitu Ir Sukarno, Soeharto, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Pimpinan MPR Mendorong Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Mantan Presiden Soeharto dan Gus Dur

8 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri) saat memimpin Sidang Paripurna Akhir Masa Jabatan MPR 2019-2024 di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. Dok. MPR
Pimpinan MPR Mendorong Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Mantan Presiden Soeharto dan Gus Dur

MPR mendorong agar para mantan presiden dapat diberikan penghargaan yang layak sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagai pahlawan nasional.


MPR Cabut Ketetapan Pemberhentian Gus Dur sebagai Presiden

8 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (tengah) bersama Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (kiri), Ahmad Basarah (kedua kiri), Ahmad Muzani (kanan), dan Jazilul Fawaid (kedua kanan), menyalami Anggota MPR RI usai rapat paripurna akhir MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 25 September 2024. MPR RI menggelar sidang paripurna akhir periode jabatan 2019-2024 yang beragendakan penetapan putusan MPR terkait perubahan tata tertib dan rekomendasi MPR RI masa jabatan 2019-2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
MPR Cabut Ketetapan Pemberhentian Gus Dur sebagai Presiden

MPR memulihkan nama Gus Dur dengan mencabut TAP MPR Nomor II Tahun 2001. Keputusan ini kuatkan alasan Gus Dur jadi pahlawan nasional


Kasak-Kusuk Dorong PBNU Gelar Muktamar PKB Tandingan

47 hari lalu

Mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendy Choirie atau Gus Choi (kiri) bersama Ketua Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ishaq Zubaedi Raqib (kanan) menyampaikan keterangan di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024. Gus Choi memenuhi undangan pansus bentukan PBNU untuk mengharmoniskan hubungan antara lembaga tersebut dengan PKB. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kasak-Kusuk Dorong PBNU Gelar Muktamar PKB Tandingan

Belakangan muncul desus ihwal desakan agar PBNU membuat Muktamar Luar Biasa PKB sebagai muktamar PKB tandingan.


Cak Imin Ungkap Alasan PKB Tak Mau Tahu Soal Muktamar Luar Biasa PBNU

48 hari lalu

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (kiri) Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, Syukron Makmun (kanan) di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis 15 Agustus 2024. TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian
Cak Imin Ungkap Alasan PKB Tak Mau Tahu Soal Muktamar Luar Biasa PBNU

Cak Imin mengatakan tidak ada islah antara PKB dan PBNU karena keduanya punya urusan masing-masing.


Hoegeng Awards dari Masa ke Masa, Alasan Polri Beri Anugerah kepada Polisi Terbaik dan Berintegritas

13 Juli 2024

Apa Kata Tempo: Hoegeng dan Integritas Tanpa Batas
Hoegeng Awards dari Masa ke Masa, Alasan Polri Beri Anugerah kepada Polisi Terbaik dan Berintegritas

Kapolri Listyo Sigit menggagas Hoegeng Awards pertama kali pada 2022. Apa hubungannya dengan humor Gus Dur?


Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

9 April 2024

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.