TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivis Forum Jogja Sehat Tanpa Tembakau Yogyakarta menagih kembali komitmen pemerintah Kota Yogyakarta merealisasikan Kawasan Tanpa Rokok, dalam dialog peringatan Hari Kesehatan Nasional di Balai Kota Yogyakarta, kemarin. “Sejak Bapak (Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti) menjadi Wakil Wali (Kota Yigyakarta) pun, kami sudah usulkan. Tapi sampai saat ini belum muncul,” kata Wakil Ketua I Forum, Monda Saragih, dalam dialog dengan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti serta Wakil Wali Kota Imam Priyono, Jumat, 29 November 2013.
Dia mengingatkan, dua tahun lalu, Forum membantu mengumpulkan data untuk penyusunan naskah akademik Raperda Kawasan Tanpa Rokok. “Tapi aturan itu tak juga rampung,” ujarnya. Usulan pertama Forum, kawasan bebas asap rokok yakni lingkungan pendidikan, ibadah, transportasi umum, sarana kesehatan, dan lingkungan bermain anak. Kawasan itu juga harus bebas dari penjualan rokok. Meski papan larangan merokok mulai dipasang, tapi dia menilai tak efektif. “Siapa yang akan menegakkan imbauan dari papan larangan merokok itu, tak ada petugas khususnya?”
Wali Kota Haryadi berdalih, pihaknya sudah mengembalikan draft naskah akademik Kawasan Tanpa Rokok itu ke DPRD Kota Yogyakarta sebulan lalu, setelah ada revisi. “Mulai hari ini juga sudah diumumkan ke publik lewat iklan layanan masyarakat soal raperda ini,” kata dia. Haryadi berjanji akan segera minta Dewan memprioritaskan raperda ini agar selasai 2014.
Ketua Badan Legsilatif DPRD Kota Yogyakarta Ervian Pramunadi mengakui telah menerima draft akademik perbaikan dari Kawasan Tanpa Rokok ini. Tapi, kata dia, draft itu belum bisa diserahkan ke pimpinan Dewan. “Masih ada anggota yang tak setuju dan menolak tanda tangan,” kata dia.
Fraksi yang menolak meneken berita acara pembahasan itu adalah PDI Perjuangan, yang diwakili Antonius Fokki Ardianto. “Setelah jadi raperda kok langsung diminta tanda tangan, jelas kami tolak,” kata dia. Partainya menolak raperda itu karena sudah ada dalam Peraturan Gubernur. “Buat apa mengulang lagi dan diundangkan menjadi perda.”
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga:
Pelacur Prancis Tolak RUU Baru
Giliran Jet Jepang Terbang di Atas Laut Cina
Belgia Pertimbangkan Hukum Suntik Mati Anak
Malala Jadi Orang Paling Berpengaruh di Asia
85 Orang Cedera dalam Kecelakaan Feri di Hong Kong
Lagi, Kedutaan Rusia di Damaskus Diserang