TEMPO.CO, Lamongan - Kekeringan yang melanda Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro, Jawa Timur, terus meluas. Di Kabupaten Lamongan, kekeringan sudah mencapai 18 desa yang tersebar di sejumlah kecamatan. Sedangkan di Kabupaten Bojonegoro, kekeringan menimpa 32 desa di 11 kecamatan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, 18 desa tersebut terdapat di Kecamatan Sukodadi, Kecamatan Tikung, Kecamatan Karangbinangun, Kecamatan Deket, Kecamatan Sarirejo, dan Kecamatan Kota Lamongan.
“Wilayah yang dilanda kekeringan akan terus meluas karena musim kemarau masih akan berlangsung,” kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan Mohammad Zamroni kepada Tempo, Jumat, 4 Oktober 2013.
Sejumlah kantong air, seperti Waduk Gondang serta puluhan embung, debit airnya mengecil, bahkan sudah ada yang kering. Zamroni mengatakan, untuk mengatasi krisis air bersih bagi penduduk, sudah disiapkan 179 unit tangki air bersih dan 350 jerigen. “Pendistribusiannya dikoordinir oleh BPBD dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),” ujarnya.
Zamroni meminta seluruh kepada desa yang daerahnya dilanda kekeringan segera memberikan laporan kepada BPBD agar mendapatkan pengiriman air bersih.
Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro Budi Moelyono menjelaskan, sebelumnya kekeringan meliputi 28 desa. Namun, karena musim kemarau terus berkepanjangan, jumlahnya bertambah menjadi 32 desa, terutama yang terletak di bagian barat daya Kabupaten Bojonegoro.
“Karena belum ada tanda-tanda akan turun hujan, jumlah desa yang dilanda kekeringan masih akan bertambah,” ucap Budi.
Menurut Budi, pintu air sejumlah waduk, seperti Waduk Pacal, sudah ditutup guna menampung air, untuk kebutuhan air bersih bagi penduduk serta irigasi pertanian. Sebab, masih ada sawah yang ditanami padi.
SUJATMIKO
Berita Terpopuler
Sehari Sebelum Ditangkap, Akil `Curhat` Soal Tempo
Misteri Lingkaran Ikan Buntal Terjawab
Kronologi Lengkap Penangkapan Akil Mochtar
Penangkapan Akil Mochtar Dimuat di Seluruh Dunia
Ide Akil, Miskinkan dan Potong Jari Koruptor
Suswono: Bunda Putri Bawa Adik Wapres Boediono