Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Supriati Gagal Masuk Babak Final

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Athena: Atlet lari jarak jauh Indonesia, Supriati Sutono tidak mampu mengimbangi kecepatan para pelari Ethiopia di nomor lari 5.000 meter putri. Dalam babak kualifikasi kedua Jumat malam waktu Athena, Supriati hanya menempati peringkat ke-19 dari 21 peserta. Bahkan sejak 400 meter pertama, peraih medali emas di SEA Games Vietnam 2003 untuk nomor 5.000 meter, ini sudah mulai tertinggal dari rombongan terdepan. Walau perlombaan lari dilaksanakan menjelang tengah malam waktu setempat, tapi tingginya suhu udara tetap menjadi kendala. Ini pula yang dirasakan Supriati yang baru tiba di Athena hanya dua hari menjelang lomba. "Saya kurang cepat beradaptasi dengan cuaca di sini. Suhu udaranya panas dan sangat kering. Saya susah untuk mengembangkan kecepatan lari," kata Suprriati. Meski gagal melangkah ke putaran selanjutnya, Supriati berhasil memperbaiki catatan waktu terbaiknya musim ini. Jika sebelumnya, atlet kelahiran Cilacap, 24 Juni 1972 ini mampu mencatat waktu terbaiknya di dengan 17 menit dan 39,00 detik, di Athena ini, Supriati mampu mencapai 16 menit dan 34,14 detik. Walau demikian, rekor waktu untuk nomor 5.000 meter Supriati masih 15 menit dan 54,45 detik, ketika meraih medali emas Asian Games 1998. Pada kualifikasi kedua lari 5.000 meter Olimpiade Athena kali ini, delapan pelari teratas lolos ke putaran berikut. Pelari Ethiopia, Meseret Defar, menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 14 menit dan 52,39 detik. Pemegang rekor dunia untuk nomor ini, Elvan Abeylegesse asal Turki hanya berada di posisi kedua di belakang Defar. Diperkirakan, para pelari Ethiopia akan kembali mendominasi perolehan medali pada babak final lari 5.000 meter putri 23 Agustus. Gagalnya Supriati menuju babak final, atlet atletik Indonesia hanya menyisakan Edi Zakaria. Spesialis lari gawang 110 meter ini baru akan tampil pada babak kualifikasi, 24 Agustus mendatang.Firman Atmakusuma - Koran Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Meksiko Mengajukan Diri sebagai Tuan Rumah Olimpiade 2036

25 Maret 2023

Cincin Olimpiade digambarkan di depan The Olympic House, markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada pembukaan rapat dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss 8 September 2022.Laurent Gillieron/Pool melalui REUTERS
Meksiko Mengajukan Diri sebagai Tuan Rumah Olimpiade 2036

Komisi Olahraga Nasional Meksiko menyatakan, secara ekonomi, negara itu tak layak menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.


41 Tahun Taufik Hidayat, Peduli Regenerasi Pemain Bulu Tangkis

10 Agustus 2022

Taufik Hidayat saat bertanding di Olimpiade london 2012 (31/7). AP/Andres Leighton
41 Tahun Taufik Hidayat, Peduli Regenerasi Pemain Bulu Tangkis

Taufik Hidayat hari ini berulang tahun ke-41. Ini penggalan perjalannya sebagai mantan atlet bulu tangkis nomor wahid di Indonesia.


Taufik Hidayat Bilang Pernah Coba Disuap Malaysia, Begini Kata Lee Chong Wei

26 Agustus 2021

Taufik Hidayat. Tempo/Fikri Arigi
Taufik Hidayat Bilang Pernah Coba Disuap Malaysia, Begini Kata Lee Chong Wei

Taufik Hidayat mengaku pernah ditawari sejumlah uang untuk oleh ofisial Malaysia untuk mengalah dari Lee Chong Wei dalam Asian Games Doha tahun 2006.


Banyak Tikus di Kemenpora, Taufik Hidayat: Olahraga Susah Maju

12 Mei 2020

Taufik Hidayat. Tempo/Fikri Arigi
Banyak Tikus di Kemenpora, Taufik Hidayat: Olahraga Susah Maju

Taufik Hidayat berpendapat, olahraga Indonesia bisa maju salah satunya jika separo dari pegawai di Kementerian Pemuda dan Olahraga diganti semua.


Menjaga Tradisi Emas

1 Agustus 2008

Menjaga Tradisi Emas

Emas kali ini justru diharapkan datang dari nomor yang belum pernah meraih medali emas


Olimpiade Athena Bukti Kebangkitan Asia

30 Agustus 2004

Olimpiade Athena Bukti Kebangkitan Asia

Sampai tadi malam, AS masih memimpin perolehan medali dengan 35 emas, 38 perak, dan 29 perunggu. Tetapi, Cina yang menduduki peringkat kedua hanya tertinggal empat keping emas. Inilah prestasi terbaik Cina sepanjang sejarah.


Juana Wangsa Putri Menangis Setelah Tersingkir

27 Agustus 2004

Juana Wangsa Putri Menangis Setelah Tersingkir

Juana kalah tipis 2-3 dari taekwondoin Kolombia, Gladys Alicia Mora Romero.


Gagal di Tangan Paraguay, Irak Berharap Perunggu

26 Agustus 2004

Gagal di Tangan Paraguay, Irak Berharap Perunggu

Kini anak-anak asuh Adnan Hamd itu berharap pulang membawa medali perunggu di babak playoff menghadapi Italia.


Sutiyoso Beri Bonus Rumah Rp 2 Miliar untuk Taufik

25 Agustus 2004

Sutiyoso Beri Bonus Rumah Rp 2 Miliar untuk Taufik

Peraih medali emas Taufik Hidayat yang sudah pasti meraih bonus uang tunai Rp 1 miliar dari KONI Pusat, juga mendapat tambahan bonus berupa rumah senilai Rp 2 miliar dari Ketua Umum PB PBSI Sutiyoso.


Tak Ada Pejabat Sambut Pahlawan Olimpiade

24 Agustus 2004

Tak Ada Pejabat Sambut Pahlawan Olimpiade

Yang akan ada hanya upacara penyambutan sederhana dipimpin Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar dan dihadiri jajaran pengurus KONI serta pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI).