Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mega: Prestasi Olahraga Kita Memprihatinkan  

image-gnews
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpidato dalam acara Konsolidasi SDM Untuk Ideologi serta Pelantikan Taruna Merah Putih dan Departemen Pelajar, Mahasiswa , Pemuda dan Olahraga PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (26/6). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpidato dalam acara Konsolidasi SDM Untuk Ideologi serta Pelantikan Taruna Merah Putih dan Departemen Pelajar, Mahasiswa , Pemuda dan Olahraga PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (26/6). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyindir prestasi olahraga Indonesia belakangan ini. "Olahraga kita itu moyodok, di bawah keok," kata Mega saat melantik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Taruna Merah Putih dan Departemen Pelajar Mahasiswa Pemuda Olahraga di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa, 26 Juni 2012.

Menurut Mega, prestasi olahraga Indonesia saat ini tidak ada yang bisa dibanggakan. Soalnya, dalam beberapa kejuaraan olahraga internasional Indonesia selalu kalah. "Yang dulu kita bisa banggakan, misalnya Piala Thomas dan Uber (bulutangkis) serta panahan, sekarang tidak terdengar (prestasinya)," ujar dia.

Saking moyodoknya, menurut Mega, saat ini rakyat Indonesia sampai menggilakan diri pada prestasi olahraga yang dibuat negara lain. Sebagai contoh adalah kebanggaan rakyat Indonesia terhadap sebuah klub sepak bola asal luar negeri. "Pertanyaan saya, bangsa saya ini mau jadi bangsa apa? Kok bangga sama bangsa lain," ucap Mega.

Padahal, ia melanjutkan, bangsa Indonesia bisa memiliki prestasi olahraga mendunia. "Sudah terbukti kita bisa memegang Thomas Cup dan Uber Cup beberapa kali," kata Mega. "Kan aneh zaman sekarang yang sudah dimudahkan tapi kok (prestasi olahraga kita) moyodok."

Menurut Mega, penyebab menurunnya prestasi olahraga Indonesia adalah tidak adanya dedikasi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah. "Tidak ada lagi semangat untuk membangun bangsa dan negara," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prestasi olahraga Indonesia belakangan ini memang memprihatinkan. Tim bulutangkis Indonesia gagal menjuarai Thomas dan Uber Cup di Cina tahun ini. Di cabang olahraga sepakbola, prestasi tak kunjung muncul. Justru konflik internal pengurus yang memanas akhir-akhir ini.

PRIHANDOKO

Berita Terpopuler
Dahlan Sumbang 6 Bulan Gajinya untuk Gedung KPK
Pedagang Kaki Lima Sumbang Biaya Gedung Baru KPK
Umar Patek Sempat Marah Lihat Rakitan Bom Bali I
Marzuki Bantah DPR Jegal Pembangunan Gedung KPK
DPR Tahan Anggaran Gedung KPK Dua Kali
Politikus Senayan Ribut Gedung Baru KPK
Anggaran Gedung Baru KPK Dibahas Malam Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

5 Calon Presiden Terpopuler Menuju 2014  

29 November 2012

Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta (kanan) seusai berlangsungnya acara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk Soekarno dan Hatta, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11). ANTARA/Widodo S. Jusuf
5 Calon Presiden Terpopuler Menuju 2014  

Siapa calon presiden paling "bernilai tinggi" versi opinion leader negeri ini?


Duet Mega-Jusuf Kalla Bisa Jadi yang Terkuat

29 November 2012

Megawati Soekarnoputri dan M. Jusuf Kalla. dok. TEMPO/Tri Handiyatno
Duet Mega-Jusuf Kalla Bisa Jadi yang Terkuat

Fanatisme Megawati dan ketegasan Jusuf Kalla menjadi nilai lebih pasangan ini dibandingkan dengan tokoh lainnya.


Belum Ada Capres yang Punya Basis Dukungan Kuat

29 November 2012

Calon Presiden 2009-2014, Susilo Bambang Yodhoyo dan Megawati Soekarno Putri bersalaman sebelum pengundian nomor urut Pilpres, di  Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, (30/5). Foto : TEMPO/Imam Sukamto
Belum Ada Capres yang Punya Basis Dukungan Kuat

Tokoh baru disebut memiliki dukungan kuat jika mereka dipilih secara spontan dengan jumlah suara di atas 10 persen.


Daftar Calon Presiden 2014

29 November 2012

Megawati Soekarnoputri dan M. Jusuf Kalla. dok. TEMPO/Tri Handiyatno
Daftar Calon Presiden 2014

Ada beberapa tokoh alternatif yang namanya diprediksi bakal meramaikan Pemilihan Presiden 2014.


PDIP Bahas Strategi Pemenangan Pilpres di Surabaya  

8 Oktober 2012

Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Budi Purwanto
PDIP Bahas Strategi Pemenangan Pilpres di Surabaya  

Rakernas akan dibuka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan diikuti 1.200 peserta.


Megawati Minta Kadernya Jaga TPS  

9 Juli 2012

Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Dasril Roszandi
Megawati Minta Kadernya Jaga TPS  

Selain itu, PDIP juga mengantisipasi upaya merekayasa hasil pemungutan suara lewat perangkat penghitungan elektronik yang disediakan Komisi Pemilihan.


Survei Kalah dari Golkar, PDIP Terus Genjot Suara  

7 Juni 2012

Dua Mantan Presiden BJ Habibie (kanan), Megawati Soekarno Putri dan tiga mantan Wakil Presiden Tri Soetrisno, Hamzah Haz dan Jusuf Kalla, saat menghadiri peringatan Pancasila, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 1-6, Juni 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Survei Kalah dari Golkar, PDIP Terus Genjot Suara  

Dalam survei itu, elektabilitas Megawati di bawah Prabowo
Subianto.


Ketika Gelisah Petani Tumpah kepada Megawati

4 Mei 2012

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpidato di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Sabtu (21/4). Megawati mengajak untuk wanita Indonesia agar Lebih Mandiri. Tempo/Aditia Noviansyah
Ketika Gelisah Petani Tumpah kepada Megawati

Dalam pidatonya, Megawati meminta agar petani dan nelayan lebih lantang menyuarakan aspirasinya.


Wasekjen PDIP: Taufiq Kiemas Tak Bisa Jadi Ukuran

21 April 2012

Taufiq Kiemas memberikan lukisan kepadan istrinya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam acara perayaan ulang tahun Taufiq Kiemas ke 63 di Hotel Borobudur, Jakarta pada 5 Januari 2006. [TEMPO/ Santirta M.]
Wasekjen PDIP: Taufiq Kiemas Tak Bisa Jadi Ukuran

Taufiq Kiemas menyatakan tak bangga dengan tingkat
elektabilitas istrinya.


Dianggap Cakap, Puan Jadi Ketua Fraksi  

24 Januari 2012

Megawati Soekarno Putri bersama Puan Maharani (kanan). TEMPO/Imam Sukamto
Dianggap Cakap, Puan Jadi Ketua Fraksi  

Pramono membantah penugasan ini terkait dengan pemilu 2014 atau suksesi Ketua Umum PDI Perjuangan pada 2015.