TEMPO.CO, Kediri - Meski dua warga menjadi korban gigitan anjing Herder polisi, Kepolisian Resor Kediri Kota menolak menghentikan kerja sama penyewaan anjing Herder dengan Kediri Dog Club (KDC). Alasannya, polisi masih membutuhkan binatang itu untuk membantu tugas pengamanan.
Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro menegaskan peranan anjing jenis Herder masih sangat dibutuhkan untuk membantu polisi. Hewan galak ini dianggap memiliki banyak kelebihan, terutama indra penciuman untuk mengendus narkoba dan bahan peledak. Beberapa anjing Herder lainnya bahkan memiliki keberanian kuat untuk menyerang dan membubarkan massa sebagai pelengkap Satuan Dalmas. "Kami akan tetap menggunakan jasa anjing sewaan ini," kata Ratno, Sabtu, 7 Januari 2012.
Desakan untuk mengevaluasi penggunaan anjing ini datang dari warga yang berdomisili di sekitar rumah perawatan anjing Herder di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kediri. Mereka takut anjing galak itu akan tak terkendali dan melukai warga di sekitarnya. Apalagi sebelumnya terjadi insiden lepasnya seekor anjing Herder dari unit K-9 yang menyerang dua warga.
Warga yang diserang anjing itu adalah Soleman, 47 tahun, dan Rukmini, 38 tahun. Soleman diserang saat berjalan di depan gang rumahnya hingga terluka pada bagian paha dan betis kiri. Sedangkan Rukmini mengalami luka sangat parah di bagian lengan kiri setelah anjing Herder itu mengoyak tubuhnya saat hendak berbelanja. "Saya minta anjing itu dipindahkan dari lingkungan sini," kata Soleman yang masih terbaring di rumahnya.
Ketakutan serupa disampaikan warga di sekitar rumah perawatan dan pelatihan anjing yang dikelola KDC. Mereka takut anjing-anjing itu akan lepas dan kembali menyerang warga. Apalagi di kawasan itu banyak sekali anak kecil.
Sementara itu, salah satu pengurus KDC, Candra, berjanji akan memperbaiki manajemen pengelolaan anjing-anjing milik mereka. Salah satunya dengan penggunaan rantai leher yang didatangkan khusus dari Jerman. "Saya jamin tak akan ada lagi anjing yang lolos," katanya.
Menurut dia, kerja sama penyewaan anjing dengan polisi ini sudah berlangsung lama. Selama ini para pemilik anjing yang tergabung dalam KDC merelakan satwa mereka dipergunakan untuk membantu polisi. Kerja sama itu sendiri membawa risiko bagi pemilik anjing karena mengancam kesehatan binatang. "Anjing tak akan berusia lebih dari tujuh tahun kalau terus mencium ganja," katanya.
Sayang, pemilik rumah perawatan anjing polisi ini menolak menyebutkan nilai sewa seekor Herder dari polisi. Dia hanya mengatakan biaya perawatan dan makannya yang sangat mahal. Setiap hari seekor anjing jenis Herder menghabiskan berbagai jenis makanan senilai lebih dari Rp 100 ribu.
HARI TRI WASONO