Menurut dia, karena gedung pusdik sains tidak bisa difungsikan, kegiatan pendidikan sains dilakukan di tiga sekolah, yaitu SMA Negeri 1,2, dan SMA Negeri 3 Pamekasan. Kendati demikian, masih ada beberapa ruangan yang masih layak digunakan untuk kegiatan sekertariat dan ruang para guru sains. "Kami masih mencari solusinya, apakah gedung direnovasi atau pindah dan membangun gedung baru," ujarnya.
Pusat Pendidikan Sains dibuat setelah sejumlah pelajar di Pamekasan berhasil menoreh prestasi gemilang di tingkat internasional. Tahun 2006 lalu, siswa SMA Negeri 1 Pamekasan Andi Oktavian Latif meraih medali emas olimpiade fisika internasional. Prestasi serupa juga diraih oleh M Shohibul Maromi, juga siswa SMA Negeri 1 yang berhasil menggondol medali emas di ajang serupa tahun ini di Zegreb, Kroasia.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pamekasan Khairul Kalam menyesalkan sikap pemerintah setempat yang tidak memperdulikan kondisi gedung pusdik sains tersebut. "Kalau memang serius memperhatikan pentingnya pendidikan, mestinya gedung pusdik sains terawat dengan baik karena baru tahun 2008 lalu direnovasi," tuturnya.
Khairul bahkan menyebutkan Pemerintah Kabupaten Pamekasan terlalu banyak bermimpi dengan berbagai program dan wacana, namun tidak direalisasikan dengan baik. "Program sedikit tapi maksimal pelaksanaannya, ketimbang banyak program tapi tak berjalan," ucapnya. MUSTHOFA BISRI.