Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Cabai Waspadai Pencuri

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Kenaikan cabai merah yang fantastis membuat para petani waspada terhadap pencurian. Para pencuri beraksi langsung di lahan tanam. Di sisi lain, para petani meraup berkah dari kenaikan harga tersebut.

“Kami selalu waspada terhadap pencurian cabai yang langsung dilakukan di lahan tanam, kami harus meronda setiap malam,” kata Widodo, 34 tahun, petani lahan pasir di pesisir pantai Kulon Progo, Jumat (23/7).

Ia mengisahkan, pada musim panen ini di dusunnya pernah ada kasus pencurian. Pencuri cabai itu memanen di 7 bedeng lahan, satu bedeng luasnya sekitar 0,5 meter x 10 meter. Memang tidak terlalu banyak tetapi karena harga cabai sangat menggiurkan, maka aksi pencurian harus diantisiapasi.

Setiap ada orang yang tidak dikenal masuk lahan maka akan diawasi ekstra ketat. Apalagi, saat ini harga di tingkat petani ini mencapai Rp 24 ribu per kilogram. Padahal, pada tahun lalu harga cabai merah keriting di pinggir pantai selatan Kulon Progo hanya berkisar Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu per kilogram, paling mahal hanya mencapai Rp 17 ribu saja per kilogram.

Luas lahan cabai di pesisir pantai selatan Kulon Progo mencapai 7.500 hektare. Para petani tidak harus mengikuti musim yang tidak menentu. Sebab menanam cabai di lahan pasir lebih tahan penyakit dan musim. Sedangkan kualitas cabai pun lebih baik dari cabai yang ditanam di lahan non pasir. Hasil panen cabai dari Kulon Progo selain dipasarkan di Yogyakarta juga dikirim ke kota lain di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Untuk pupuk kami menggunakan pupuk organik, untuk antisipasi hama, kami punya cara sendiri dalam mengatur musim tanam, berbeda dengan lahan lainnya,” kata dia.

Berkah dari kenaikan harga cabai yang didapat oleh petani pun sangat kental terasa. Dikisahkan, di dusun tempat tinggal Widodo ada sekitar 50 orang, pada musim panen ini sudah tercatat, para petani membeli mobil dan sepeda motor sebanyak 34 unit. “Alhamdulillah, para petani sedang menikmati berkah kenaikan harga cabai,” kata Widodo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nanang Suwandi, Kepala Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan, fluktuasi harga cabai terjadi karena mekanisme pasar.. Meski demikian pihaknya tidak bisa menginstruksikan petani untuk menanam cabai secara luas. Sedangkan luas tanam cabai terbatas.

“Di tempat lain juga jarang cabai yang melimpah, sehingga wajar harganya tinggi, dan itu menjadi berkah bagi petani,” kata Nanang.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

53 menit lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

36 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.