TEMPO Interaktif, Banda Aceh - Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro, meninggal dunia, Kamis (03/06), sekitar pukul 12.25 WIB. Ratusan pelayat dan petinggi GAM tampak memadati Rumah Sakit Umum Dr Zainoel Abidin (RSUZA), tempat beliau dirawat selama sepekan lebih.
Menurut rencana, Hasan Tiro dikuburkan di pemakaman keluarga di Desa Meureu, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Mantan Perdana Menteri GAM, Malek Mahmud di Banda Aceh, menyatakan, dari hasil musyawarah keluarga dan mantan petinggi GAM, disepakati almarhum dikebumikan di Desa Meure.
Di Desa Meureu yang berjarak sekitar 20 kilometer arah timur Banda Aceh juga terdapat makam pahlawan nasional Tgk Cik Di Tiro, yang juga kakek almarhum. Hasan Tiro menghembuskan nafas terakhir pukul 12:15 WIB, karena menderita infeksi paru-paru dan jantung.
Hasan Tiro mendapat perawatan intensif dengan pernafasan bantuan sejak 12 hari di rumah sakit milik pemerintah tersebut. Malek menambahkan, pendiri Aceh Merdeka itu dirawat karena mengalami infeksi paru-paru.
Hasan Tiro lahir di Pidie, 25 September 1925. Almarhum sempat mengasingkan diri di Stockholm, Swedia sejak 1976. Ia kembali ke Aceh setelah penandatanganan kesepakatan damai RI-GAM di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.
Tgk Hasan Tiro sempat pulang pada Oktober 2008. Namun, sejak akhir Oktober 2009, tinggal di rumah kontrakan di kawasan Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.
Adi Warsidi