TEMPO Interaktif, BANDUNG - Banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung akibat luapan sungai Citarum ternyata salah satunya karena beralih fungsinya lahan sepanjang daerah aliran sungai. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyebut, dari 718 ribu hektar lahan di sekitar sungai, 78 persen kini milik warga dan eks perkebunan.
"Banyak yang sudah beralih fungsi dan tidak direhabilitasi" kata Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan saat ditemui usai mengunjungi lokasi banjir di Baleendah, Bandung, Kamis (25/3).
Sebelum sampai di Baleendah, Menteri Zulkifli juga meninjau kawasan banjir dengan memakai helikopter. Ia juga meninjau kondisi waduk Jatiluhur, Cirata dan Saguling. Hasil pantauan dari udara itu, ia menemukan banyak hutan di bantaran sungai yang sudah gundul.
Tak hanya itu, kata Zulkifli, kawasan perbukitan yang berada dekat dengan hulu sungai sudah beralih jadi kebun sayur. Juga minimnya resapan air. Karenanya, Menteri Kehutanan minta pemerintah setempat bekerjasama menghijaukan kawaan ini.
Departemen Kehutanan, katanya, juga sudah menyiapkan dana sekitar Rp 100 miliar untuk membebaskan lahan-lahan kritis. Ia meminta bantuan dari pemerintah setempat untuk menandai, dimana saja titik-titik kritis itu untuk memudahkan akuisisi lahan oleh negara.
Selain meninjau lokasi bencana, Zulkifli juga mengunjungi para korban Banjir di Posko Pengungsian, di Gedung Juang '45, Jln. Adikusumah, Kabupaten Bandung. Dia juga memberikan santunan kepada korban banjir sebesar Rp. 50 juta yang langsung diserahkan kepada Camat Baleenda, Usman Sayogi.
Hingga hari ini, air masih menggenang di empat Desa di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, diantaranya, Desa Andir, Desa Bojong Malaka, Desa Rancamanyar dan Desa Baleendah dengan ketinggian sampai 300 centimeter.
ANGGA SUKMA WIJAYA | UMU K